BANDARLAMPUNG – Pemanfaatan Big Data dan Internet of Things (IoT) menjadi model inovasi bisnis baru dalam Era Revolusi Industri 4.0. Hal ini terungkap dalam pemaparan tiga pembicara 8’th International Conference on Information Technology and Business (ICITB) 2022 Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya digelar secara hybrid yang berlangsung di Swissbelhotel, Rabu (16/11/22).
Melalui platform zoom meeting, Dr. You Lin, Lecturer and Researcher, Department of Financial Management College of Management, Cheng Shiu University, Taiwan mengatakan bahwa Big Data telah menjadi bagian penting di banyak bidang. “Istilah “big data” menarik perhatian publik kurang dari dua dekade lalu. Kemajuan teknologi perangkat keras dan perangkat lunak memfasilitasi pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data,” ungkapnya.
Masih kata dia, pemanfaatan big data berhasil di berbagai industri. Dari industri hiburan hingga bidang medis, terdapat bukti bahwa penerapan big data menawarkan wawasan yang berharga dan bahkan meningkatkan efisiensi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Assoc. Prof. Dr. Sc. Svetlana Valeryevna Veretekhina, Chair of Information Systems, Networks, and Security Faculty of Information Technology, Russian Social State University (RSSU), Moscow, Russian Federation menerangkan pemanfaatan IoT dan kecerdasan buatan saat ini masif dilakukan oleh banyak industri.
“Era Digital saat ini kecerdasan buatan, ekonomi digital, internet dapat diakses telah menciptakan prasyarat untuk revolusi dalam manajemen, memanfaatkan robot untuk bekerja dalam dunia industri,” ucapnya.
Robotika industri, kata dia, menjadi dasar industri yang kompetitif. “Robot industri memberikan tingkat pekerjaan yang secara kualitatif baru dalam penanganan kargo, serba guna dan akurat dalam melakukan operasi dengan benda berat, memiliki pergelangan tangan tugas berat, tingkat kebebasan rotasi motor servo yang tinggi,” jelasnya.
Menurut dia, Industri 4.0 ditujukan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan mengotomatisasi proses, menggunakan algoritma kecerdasan buatan dalam pengelolaan proses produksi, dan dalam pengelolaan pengambilan keputusan. “Teknologi IoT dari “Internet of Things” melibatkan komunikasi perangkat pintar di antara mereka sendiri sesuai dengan program yang diinstal,” terangnya.
Sebelumnya, Dr. Mieke Rahayu juga menyampaikan perkembangan bisnis digital di Indonesia. Mulai dari munculnya startup-startup baru dan berkembang pesat seperti Gojek yang lebih dulu dan Tokopedia hingga bergabung menjadi GoTo.
Selain itu, dalam bidang pendidikan terdapat Ruangguru dan startup lainnya. Ekosistem e-commerce Indonesia juga menjadi berkembang dari adanya Bukalapak hingga kini Blibli. “Di Lampung juga penerapan digitalpreneurship melalui ecoprint dengan nama Sigerbori dengan founder Anggraeni,” ucapnya.
8th ICITB 2022 mengumumkan paper terbaik dan presenter terbaik dari Computer of Science dan Economic. The Best paper of economic diraih oleh Ilham Arridho, Mieke Rahayu, Afra Raspita dengan judul Performance Quality Analysis of Employees Through The Use of Online Attendance Attention (Application) at The Department of Food Security and West Coast Agriculture.
Kemudian, untuk The Best Paper Computer of Science diraih Ignatius Wiseto Prasetyo Agung, Iedam Fardian Anshori, Panji Firman Rahadi, Zulhamdi Koto, Ajeng Novia Berliani, Fitra Agustina Sa’Adah dengan judul TEPANG, a Startup and Digital Platform for Managing the Football Fields & Courses. Untuk The Best Presenter of Economic diraih Desta Saputri dan The Best Presenter of Computer Science diraih Siti Sarohmawati.
Diberitakan sebelumnya, 8’th International Conference on Information Technology and Business (ICITB) 2022 Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya diikuti ratusan peserta dan puluhan paper digelar secara hybrid bertempat di Swissbelhotel pada Rabu (16/11/22). ICITB 2022 juga diisi oleh tiga keynote speaker dari tiga negara dengan tema. Digitalpreneurship and Technology for Business Model Innovation. (Hms)