PRINGSEWU – Berdasarkan Global TB Report 2022, Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dengan angka estimasi beban TBC sebesar 964,000. Kesenjangan antara pasien TBC yang ditemukan dan diobati dengan pasien TBC yang diperkirakan ada di Indonesia masih di atas 30% dalam tiga tahun terakhir.
Demikian diungkapkan Pj. Bupati Pringsewu Adi Erlansyah dalam sambutan tertulis yang disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Purhadi, M.Kes. saat membuka Pertemuan Koordinasi Intensif dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam upaya Percepatan Penanggulangan TBC Kabupaten Pringsewu 2023 di Hotel Regency Gadingrejo, Pringsewu, Senin (06/03/23).
Menurut dia, keterbatasan akses layanan serta masih belum optimalnya pelibatan seluruh faskes dalam menanggulangi program TBC menjadi salah satu penyebab yang perlu ditindaklanjuti.
“Program Tuberkulosis merupakan salah satu program yang masuk dalam indikator capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) daerah yang merupakan Indikator Kinerja dari Kepala Daerah,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, peran penting berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi tantangan terkait pengendalian TBC, baik itu TBC Resisten Obat (RO) maupun Sensitif Obat (SO).
“Dalam rangka mengatasi permasalahan Tuberkulosis serta meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Pringsewu, diperlukan upaya penanggulangan yang komprehensif, terpadu dan berkesinambungan, dengan melibatkan multisektor, karena program Tuberculosis, Stunting dan pengentasan kemiskinan saling berkaitan,” katanya.
Sejalan dengan Peraturan Presiden No.67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC dan SK Gubernur Lampung No.G/ 559/V.02/HK/2022 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis Provinsi Lampung, Kabupaten Pringsewu telah menerbitkan SK Bupati Pringsewu No.B/575/KPTS/D.02/2022 Tahun 2022 tentang Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis Kabupaten Pringsewu.
“Berdasarkan SK Bupati Pringsewu tersebut, peran lintas program dan lintas sektor harus diterapkan guna mendukung percepatan penanggulangan Tuberkulosis secara efektif, efisien, komprehensif dan berkesinambungan menuju eliminasi Tuberkulosis tahun 2030 di Kabupaten Pringsewu,” jelasnya.
Pj. Bupati Pringsewu melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra pada kegiatan yang dihadiri jajaran pemerintah daerah dan stakeholders berharap dengan pertemuan tersebut setiap sektor dapat menjalankan peran sebaik-baiknya. “Dengan demikian, apa yang menjadi harapan kita semua yakni terwujudnya masyarakat Kabupaten Pringsewu yang lebih sehat dapat tercapai,” harapnya. (*)