HeadlineLampung Raya

Masuk Daerah Rawan Bencana, Empat Pekon di Lambar Tahun Ini Bakal Dibentuk Jadi Desa Tangguh Bencana

LAMPUNG BARAT  – Dalam rangka pencegahan dan meminimalisir dampak bencana alam terkait Lampung Barat yang merupakan daerah rawan bencana alam, BPBD setempat tahun ini akan memasang papan informasi tentang lokasi daerah rawan bencana dan petunjuk jalur evakuasi jika terjadi bencana. Selain itu, akan dibentuk empat pekon (desa) tangguh bencana dan satu keluarga tangguh bencana.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lambar Hidayatulloh mendampingi kepala pelaksana, Padang Prio Utomo mengatakan, sebagian besar wilayah Lambar merupakan daerah rawan bencana, baik bencana longsor, banjir, dan gempa bumi.

“Maka sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan terhadap kemungkinan bencana maka kami telah membentuk 30 pekon tangguh bencana,” ujarnya, Senin 13 Maret 2023.

Dari 30 pekon itu, dua diantaranya adalah hasil dari bentukan provinsi. Kemudian 28 pekon lainnya telah dibentuk sejak 2018 lalu.

“Kemudian melalui anggaran tahun ini, direncanakan akan dibentuk empat pekon lagi menjadi pekon tangguh bencana. Satu dari empat pekon yang akan dibentuk menjadi desa tangguh bencana itu akan dilakukan oleh pemerintah provinsi melalui anggaran provinsi,” ujarnya.

Ia menambahkan, tiga pekon yang akan dibentuk menjadi desa tangguh bencana itu adalah Pekon Rigisjaya, Kecamatan Airhitam; Pekon Mutaralam, Kecamatan Way Tenong; dan Pekon Gedungsurian, Kecamatan Gedungsurian.

Kemudian satu pekon tangguh bencana yang akan dibentuk oleh provinsi yaitu Pekon Sukajaya, Kecamatan Sumberjaya.

“Selain membentuk desa tangguh bencana itu, tahun ini Pemprov juga akan membentuk satu keluarga tangguh bencana di Pekon Way Petai, Kecamatan Sumberjaya,” kata dia.

Dia mengatakan masing-masing pekon yang telah dibentuk menjadi pekon tangguh bencana telah memiliki Satgas penanggulangan bencana sebanyak lima orang per pekon. Untuk pekon yang akan dibentuk juga akan disiapkan Satgasnya. Masing-masing Satgas pekon tangguh bencana itu telah diberikan pelatihan tentang pencegahan dan penanganan bencana.

“Tujuanya ketika ada terjadi bencana, maka Satgas tersebut langsung dapat melakukan tindakan tentang bagaimana cara mengatasi, menangani, dan mengevakuasi, dan lainnya. Jika bencana dalam skala kecil maka penanganan cukup dilaksanakan oleh Satgas bencana di tingkat pekon dengan berkoordinasi dengan Satgas bencana di tingkat kabupaten,” kata dia. (*)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.