DUMAI – Kapolda Riau, Irjen Pol Muhammad Iqbal mengungkap penyebab kilang Pertamina Dumai meledak pada Sabtu (1/4/2023).
Seperti diketahui, kilang Pertamina Dumai meledak sekira pukul 22.30 WIB.
Menurut warga di sekitar lokasi kejadian, ledakan itu sangat kuat hingga menimbulkan getaran.
Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah rumah warga rusak akibat kilang Pertamina Dumai meledak.
Selain itu, ada juga plafon masjid roboh.
Kapolda Riau mengungkap penyebab kilang Pertamina meledak.
Menurutnya, ledakan kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit lI Dumai, Provinsi Riau diduga karena kebocoran pipa hidrogen.
“Diduga ledakan terjadi disebabkan oleh pelepasan (kebocoran) H2 atau hidrogen di area pipa Suction Discharge Area, yang menyebabkan flash serta terbakarnya Hydrocracker Unit (HCU),” ungkap Iqbal dalam keterangan tertulis, Minggu (2/4/2023).
Irjen Pol Muhammad Iqbal diketahui meninjau lokasi kilang Pertamina Dumai. Serta bertemu dengan pihak PT Pertamina Dumai.
Menurut dia, kebakaran kilang minyak Pertamina Dumai dapat dikendalikan dan dilokalisir dengan cepat dalam waktu sekitar 9 menit.
“Karakteristik kebakaran adalah hidrogen. Sehingga menghasilkan gelombang udara dan suara yang dahsyat yang berdampak pada lingkungan sekitar,” kata Iqbal.
Dia menyebut, saat ini telah dilakukan shutdown dan recovery plan dari Hydrocracker Unit yang terbakar di area kilang minyak.
“Sambil melaksanakan Recovery Hydrocracker Unit, Pertamina RU II Dumai memastikan pasokan BBM Riau dan Sumbagut masih dalam tahap normal dan tidak terganggu,” sebut Iqbal.
Ia merincikan, BBM jenis Pertalite untuk stok 18 hari, solar stok 17 hari, Avtur stok 60 hari, dan Pertadex stok 66 hari.
“Berdasarkan pantauan di lokasi operasional Refinery Unit II PT KPI Dumai, saat ini tetap berjalan normal. Kecuali pada lokasi gangguan yang terbakar,” kata Iqbal.
Sesudah meninjau lokasi kebakaran dan menggelar rapat, Kapolda Riau menemui warga yang rumahnya terdampak ledakan.
Ia juga melihat kondisi masjid dan sekolah yang rusak akibat dampak ledakan, serta memberikan bantuan sosial kepada warga.
Sementara Area Manager Comm, Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Nasional Sumbagut, Susanto August Satria memastikan pasokan BBM dan LPG untuk warga Kepri tak terganggu dengan kejadian kilang Pertamina Dumai terbakar.
Satria meminta agar masyarakat tidak terlalu khawatir, sebab stok yang ada di Integrated Terminal (IT), Fuel Terminal (FT) dan sarfas Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, dipastikan aman dan tetap beroperasi dengan normal.
“Kilang RU II Dumai memasok BBM dan LPG ke sarfas-sarfas operasi Patra Niaga Regional Sumbagut, meliputi FT dan IT yang terletak di Riau, Kepri, dan Sumatera Utara,” tambah Satria.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus berkoordinasi secara intens dengan Kilang RU II Dumai.
“Selain koordinasi dengan Kilang RU II Dumai, kami intensif melakukan koordinasi dengan FT dan IT kami, hingga saat ini kondisi stok di FT dan IT tercukupi untuk memasok kebutuhan energi masyarakat. Proses distribusi kami pun tetap berjalan normal, kami mendapat informasi bahwa kondisi kilang saat ini sudah berjalan normal dan semua dapat teratasi dengan baik dan aman,” ucapnya.
Untuk diketahui, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memiliki wilayah operasi distribusi meliputi 5 provinsi, mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepri.
*WARGA Minta Jaminan
Ledakan kilang minyak PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai, Riau, membuat warga bereaksi.
Sesudah kilang Pertamina Dumai meledak pada Sabtu (2/4/2023), sekira pukul 22.30 WIB, warga di sekitar lokasi kejadian cukup ramai datang ke kilang minyak.
Dalam video yang diterima Kompas.com, tampak Wali Kota Dumai, Paisal berupaya menenangkan warga.
Warga tampak resah dengan kejadian ledakan tersebut. Sebab, ledakan itu merusak bangunan rumah warga dan juga masjid.
Terdengar juga warga meminta jaminan keamanan. “Kami warga minta jaminan keamanan. Kami tidak ingin ada ledakan lagi. Jangan sampai ada intervensi dari perusahaan,” timpal warga lainnya.
Wali Kota Dumai menjawab dengan menegaskan tidak ada intervensi.
“Tidak ada intervensi, saya tanggung jawab. Kalau ada yang tidak diganti rugi, saya yang tanggung jawab,” tegas Paisal.
Dia mengaku sudah memerintahkan RT dan RW untuk mencatat berapa rumah dan fasilitas umum yang rusak.
Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, pada kejadian ledakan, ada sedikit gejolak warga.
Namun, Kapolres Dumai AKBP Nurhadi Ismanto bersama Wali Kota Dumai dan TNI mengambil langkah cepat untuk menenangkan warga.
“Memang pada saat ledakan ada gejolak sedikit. Tetapi, dengan pendekatan, komunikasi yang baik, Wali Kota dan Kapolres Dumai serta tokoh masyarakat, berhasil memenangkan warga dan kembali ke rumahnya masing-masing,” sebut Iqbal, Minggu (2/4/2023).
Dia mengatakan, pengamanan masyarakat adalah hal yang utama dilakukan petugas kepolisian dan pemerintah.
Kemudian, pihak kepolisian melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab ledakan.
“Kami akan selidiki kenapa ledakan itu bisa terjadi. Kita akan selidiki, dan tentunya akan bekerja sama dengan berbagai pihak,” tutup Iqbal. (*)