PESAWARAN – Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona menghadiri acara Pengukuhan Gelar Punyimbang Adat Saibatin Sukamakhga (Liyoh Bekhak) Kebandaran Marga Way Lima Kabupaten Pesawaran, di Gedung Handak Sukamarga, Desa Sukamarga, Kecamatan Gedong Tataan, Senin (20/03/2023).
Bupati Dendi mengatakan Kabupaten Pesawaran memiliki ragam budaya yang khas dan unik, mulai dari adat istiadat, bahasa, dan sastra, tradisi, kesenian, arsitektur tradisional, hingga makanan tradisional.
” Tradisi budaya Kham Lampung juga sarat dengan pengetahuan dan pesan-pesan filosofis sai dapok kham jejama terapko dilom Ngebangun karakter bangsa,” ujar Bupati.
Dengan memakai Bahasa Lampung, Bupati Dendi mengajak para Tokoh Adat, Tokoh Agama dan segenap masyarakat Lampung untuk menjadikan acara ini sebagi sarana untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan Lampung.
“Untuk itu, sikindua (saya) mengajak seunyinne (semuanya) masyarakat Pesawaran untuk tetap menjaga serta memegang teguh tradisi budaya yang sekaligus menjadi ujung tombak dalam pelestarian kebudayaan Lampung,” tambahnya.
Bupati juga mengatakan bahwa setiap gelar adat lampung ini ada makna dan tujuannya. Kegiatan tersebut dimaknai bukan hanya sekedar budaya literasi, namun yang dibangun saat ini adalah suatu adat peninggalan yang harus dilestarikan.
“Ternyata suku Lampung ini adalah suku yang luar biasa bisa menempatkan manusia dan bisa memuliakan tamu di tiap acara dengan baik, inilah yang menjadi kekuatan saya dengan masyarakat yang adat budayanya masih kental, ” jelas Bupati.
Bupati Dendi menambahkan, masih ada PR yang luar biasa terkait tentang bagaimana cara untuk terus melestarikan letak leterasi bahasa lampung.
“Yang masih menjadi PR kita sekarang, anak muda kita yang masih pi’il (gengsi – red) bicara bahasa lampung, padahal itu termasuk cara untuk melestarikan bahasa lampung,” katanya.
Menurut Bupati, sekarang sudah memasuki tahun politik khususnya di Kabupaten Pesawaran, dimana adat isitiadat inilah yang menjadi penengah dan bisa menentramkan masyarakatnya.
“Saya berharap dengan kehadiran adat yang kuat kedepannya bisa semakin solid, semakin tertata, dan tentunya bisa berefek baik untuk masyarakat tentunya di Kabupaten Pesawaran,” tuturnya.
Kemudian, lanjut Bupati, dia berharap agar masyarakat Pesawaran tidak membiarkan adat budaya Lampung yang dibanggakan ini tergerus oleh budaya global.
“Kita harus tetap memiliki identitas dan jati diri, baik sebagai warga masyarakat Lampung maupun sebagai warga negara Indonesia yang dikenal dunia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika,” ungkapnya.
Turut hadir dalam acara, Dang Ike Edwin selaku Perdana menteri Kepaksian Pernong Gusti Batin Mangkunegara, Kapolres Pesawaran, Ketua MPAL Kabupaten Pesawaran, Jajaran Uspika Kecamatan Gedong Tataan, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan para tamu undangan. (*)