BANDAR LAMPUNG – Mewakil Komandan Korem 043/Gatam, Brigjen TNI Iwan Ma’ruf Zainudin, S.E, Kasilog Kasrem 043/Gatam Kolonel Kav Edwin Dwiguspana, M.Tr. (Han), mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah Secara Virtual yang dipimpin bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. Rabu (3/5/2023)
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah dilaksanakan dengan tujuan untuk monitoring sekaligus mengevaluasi perkembangan Program Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka pengendalian inflasi Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2022-2024 dan pergerakan inflasi di masing-masing Daerah.
Rakoord bersama Mendagri di Daerah Provinsi Lampung dilaksanakan di Ruang Comend Center Diskominfo dan Statistik Provinsi Lampung Jl Wolter Monginsidi Teluk Betung Bandar Lampung, diikuti juga Sekdaprov Lampung, Kasubdit Indaksi Ditkrimsus Polda Lampung, Agen Madya Binda Lampung, Ka Akun Brigif 4 Mar/BS, Perwakilan Lanal Lampung, dan Perwakilan Lanud Pangeran M. Bunyamin.
Dikesempatan tersebut Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H, saat ini Indonesia berada pada peringkat ke 9 dari 24 Negara G20 dengan inflasi terendah, Performance dan kinerja terjaga dengan baik dan terkendali yaitu di angka 4,33%.
“ Berdasarkan data BPS, kenaikan harga transportasi udara menjadi penyumbang terbesar inflasi setelah lebaran, saya sudah menyampaikan kepada Menteri Perhubungan salah satu penyumbang inflasi terbesar menurut BPS adalah kenaikan harga angkutan udara, sehingga perlu diwaspadai, “terangnya.
Lebih lanjut Mendagri juga menyampaikan masih perlu dilakukan upaya untuk mengendalikan inflasi yaikni dengan operasi pasar murah, mengecek kebutuhan supply pangan daerah masih – masing, serta melakukan intervensi jika terjadi kenaikan komoditas tertentu.
“ Pemerintah terus mengantisipasi pergerakan harga komoditas energi dan ketersediaan pasokan BBM untuk memastikan fungsi stabilisasi APBN yaitu sebagai Shock Absorber di tengah kondisi global yang masih bergejolak, “ pugkasnya. (*)