BANDAR LAMPUNG – SMPN 2 Bandarlampung memperingati Hari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-77, Jumat (25/11/22).
Rangkaian kegiatan ini dengan melaksanakan upacara bendera yang semua petugasnya dari dewan guru, kemudian penyerahan bingkisan dari Polwan Dirlantas Polda Lampung kepada perwakilan guru, lalu pemberian tanda mata dari siswa untuk seluruh guru, pemilihan guru favorit siswa, pertunjukan seni, oermainan futsal dan kasti antara siswa dan guru dan pelepasan balon ke udara.
Pembina OSIS SMPN 2 Bandarlampung, Yanuar Ahmadi menjadi pembina upacara membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, Platform Merdeka Mengajar yang telah luncurkan pada awal tahun ini sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya dan berkolaborasi.
“Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan. Bukan berdasarkan keinginan kami, ini adalah perubahan cara kerja pemerintah dalam melayani masyarakat,” kata dia saat membacakan sambutan tertulis Mendikbud.
Ia menambahkn, Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul belajar dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-kontek praktik baik pembelajaran dan terkoneksi dengan rekan guru dari daerah lain.
“Saya berterimakasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna platfrom merdeka mengajar, yakni guru-guru yang mau belajar hal-hal baru. Yang tidak takut berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi,” urainya.
“Kami juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini.
program Guru Penggerak bertujuan menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia. Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas,” tambahnya.
Diketahui, Sejarah Hari Guru Nasional 25 November berawal dari penghormatan pemerintah di era Presiden ke-2 Indonesia Soeharto kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
PGRI yang merupakan organisasi bagi para guru di Tanah Air. Maka dari itu, pemerintah menetapkan 25 November sebagai Hari Ulang Tahun PGRI sekaligus Hari Guru Nasional.
PGRI sendiri memegang peranan penting dalam perjuangan nasib guru sejak masa penjajahan Belanda. Tak hanya itu, PGRI juga turut berperan dalam perjuangan nasional kemerdekaan Indonesia, sampai saat ini terus dirayakan. (ndi)