PESAWARAN – Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga merupakan ”Program Hulu” yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan program lainnya seperti penyediaan pangan, lapangan pekerjaan pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
Demikian disampaikan Asisten Pemerintah & Kesra Setdakab Pesawaran, Sunyoto, S.E,M.M. pada Upacara Mingguan Lingkungan di Pemerintah Kabupaten Pesawaran di Lapangan Pemkab setempat pada Senin (05/06/23).
Sunyoto mengatakan kegagalan program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga akan berakibat pada penyediaan daya tampung dan daya dukung lingkungan, berkurangnya sumber pangan, air dan kebutuhan hidup yang semakin tidak seimbang.
“Jika hal ini terjadi, dikhawatirkan akan terjadi krisis pangan, krisis air dan dampak lain yang berkaitan dengan berkurangnya potensi sumber daya alam,” kata Asisten I.
Menyadari hal tersebut, dirinya mengharapkan kesungguhan dan kerja keras semua pihak untuk dapat menempatkan program tersebut sebagai salah satu program prioritas guna mewujudkan masyarakat Kabupaten Pesawaran yang sehat dan sejahtera.
Selain itu, sambungnya adalah program ketahanan remaja dan keluarga. Bagi remaja, jadilah generasi berencana dengan melakukan pendewasaan usia perkawinan, untuk wanita minimal usia 21 tahun dan pria 25 tahun.
Mantan Ka. BKPSDM Kab. Pesawaran itu menambahkan dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kabupaten Pesawaran, dibutuhkan adanya komitmen dan peran aktif seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak. Dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak wajib memenuhi 5 (lima) klaster dan 1 (satu) penguatan kelembagaan dengan 24 indikator yang saling mendukung dan bersinergi dalam mewujudkan KLA.
“Namun permasalahan anak masih sangat beragam, mulai dari perlakuan diskriminasi, masih ada pekerja anak, masih tinggi kasus kekerasan terhadap anak seperti kekerasan fisik, psikis, dan seksual serta pembatasan hak anak,”imbuh Sunyoto.
Dirinya menerangkan berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pesawaran, yaitu dengan mengoptimalkan Satuan Pendidikan Ramah Anak, sosialisasi dan koordinasi lintas sektor, Pelatihan Konvensi Hak Anak, Rumah Ibadah Ramah Anak, Layanan Kesehatan Ramah Anak dan sebagainya.
Lebih lanjut Sunyoto mengatakan bahwa Kabupaten Pesawaran telah memiliki Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Bangga Kencana Andan Jejama yang beralamatkan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan yang memberikan layanan informasi, konsultasi, konseling dan rujukan bagi anak dan keluarga secara gratis, dan dapat menghubungi call center dinomor 0812 3152 7755.
“Kabupaten Pesawaran juga sudah mempunyai Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) yang beralamatkan di Desa Sukaraja Kecamatan Gedong Tataan yang memberikan layanan bagi perempuan dan anak yang mengalami masalah kekerasan, diskriminasi, perlindungan khusus dan masalah lainnya, ” timpal pria yang pernah juga menjabat sebagai Kabag Protokol Setdakab. Pesawaran.
Sunyoto mengajak untuk terus bersinergi dan berpartisipasi aktif dalam program-program tersebut untuk mewujudkan Pesawaran lebih maju dan sejahtera dengan masyarakat yang produktif.
Ia juga menambahkan, terhitung dari tanggal 1 juni 2023, hari dan jam kerja ASN di Lingkup Pemkab Pesawaran Senin sd Kamis dimulai pukul 07.30 WIB sampai jam 16.00 WIB dan untuk hari Jumat jam kerja dimulai dari 07.30 WIB sd 16.40 WIB sesuai Surat Edaran Gubernur Lampung.
Turut hadir dalam upacara tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran, Para Perangkat Daerah di lingkup Pemkab Pesawaran, Para ASN, dan THLS.