BENGKULU – Harga kacang tanah dikalangan petani di Kabupaten Rejang Lebong mencapai Rp 10.000 per kilogramnya.
Harga ini mengalami kenaikan sebesar 2 ribu rupiah dari harga sebelumnya yakni Rp 8.000 per kilogram.
Selain itu, harga bibit kacang tanah lokal siap tanam hanya Rp 40.000 per kilogram.
Dengan harga terbaru ini, petani yang cuma mengeluarkan modal kecil bisa mencapai untuk yang berlipat.
Salah seorang petani kacang tanah di Kabupaten Rejang Lebong, Widiarto (46) warga Desa Tanjung Beringin Kecamatan Curup Utara mengatakan tanaman kacang tanah bisa menjadi solusi jika para petani belum cukup modal untuk menanam sayuran.
Dimana sayuran jenis cabai dan tomat memiliki modal serta biaya perawatan yang cukup lumayan besar apalagi ditengah harga komoditi tersebut yang sedang tidak stabil.
‘Modal bercocok tanam kacang tanah tidak besar, dari lahan kita olah sendiri dengan pencangkulan hingga berbentuk guludan bedengan 80 cm dengan paritan 40 cm,” ungkap Widiarto.
Untuk lahan 1/4 hektar, petani hanya membutuhkan bibit kacang tanah lokal sekitar 4-5 kilogram. yang ditanam satu lobang tugalan 1 biji benih kacang tanah dengan jarak 20 cm.
”Jadi jika guludan bedengan 80 cm artinya 4 biji benih kacang tanah dalam satu baris, kemudian selanjutnya tergantung dari panjang gulutan bedengan,” papar Widiarto.
Benih kacang tanah mulai tumbuh dalam usia 7 hari dan ideal panen usia 100 hari dan 120 hari jika untuk bibit kembali.
”Perawatan tidak memerlukan pupuk kimia atau pupuk kohe ternak dengan jumlah besar. Setelah kacang tanah tumbuh pemupukan bisa dilakukan dengan pupuk Phonska 15-10-15 bersubsidi harganya Rp 160.000 setiap 50 kilogram dengan cara ditaburi interval 20 hari sekali setengah sendok makan setiap batangnya,” jelasnya.
Hingga panen, sambung Widiarto, petani hanya memerlukan 4 kali pemupukan sedangkan untuk penyiangan hanya 1 kali saja.
”Untuk hama dan penyakit jarang ada, jikapun ada biasanya penyakit hawar daun bisa diobati dengan fungisida berbahan aktif mankozeb dan serangga dibasmi dengan insektisida berbahan aktif abamektin dan harganya tidak terlalu mahal,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk potensi hasil dari 4-5 kilogram benih kacang tanah diatas lahan hanya 3.000 m², sekali panen ia hanya menghasilkan 6-7 kwintal kacang tanah jika dikali harga Rp 10.000 artinya sudah Rp 7.000.000.
”Modal dari benih, pengolahan lahan pupuk, fungisida serta insektisida hanya mencapai Rp 1.000.000. Dan petani masih bisa mengerjakan lahan lainnya atau jika kita bekerja di perusahaan, ASN masih sangat bisa untuk mengatur waktu bercocok tanam kacang tanah apalagi di daerah seperti Rejang Lebong,” tandas Widiarto. (*)