EkbisHeadlineSumatera

Wakil Menteri Pertanian Berikan Bantuan Pertanian Kepada Pemkab Tanjab Barat

JAMBI – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Ir. Harvick Hasnul Qolbi memberikan bantuan Bibit dan Pelaralatan Pertanian kepada pemerintah Kabupaten Tanjab Barat, serahterima bantuan pertanian tersebut dilakukan dihalaman Masjid Syekh Ustman Tungkal, Selasa (22/08/2023).

Bantuan yang diberikan Wamentan itu berupa Benih Padi Hibrida 1000 Hektar, Benih Padi Biofortifikasi Nutrizink 500 Hektare, Benih kacang kedelai 250,5 hektare, Pompa air 4 unit, Traktor roda 2 sebanyak 2 unit, dan Handsprayer (mesin semprot) 5 unit.

Wamentan Ir Harvick Hasnul Qolbi mengatakan bantuan tersebut diharapkan dapat dipergunakan dengan baik dan bisa membantu masyarakat terkhusus para petani. Apalagi disituasi dan kondisi seperti saat ini.

“Ini semua semoga bisa membantu para petani terutana mesin air di saat elnino seperti saat ini,” katanya.

Wamen menyebutkan  saat ini pihaknya terus melakujan mitigasi sumur-sumur pompa, codetan sangat berpengaruh terhadap pertanian.

Hal itu dikarenakan hampir semua baik kebun maupun pertanian di Indonesia masih mayorittas tadah hujan yang mengandalkan hujan.

“Sementara air yang sekarang ini karena terdampak El Nino ini ini memang apa walaupun belum sampai,” ungkapnya.

Ia menyebutkan jika di Bangka Belitung curah hujan masih cukup tinggi walaupun itu di bawah garis khatulistiwa. Ia berharpa semua pihak tetap optimis dan berdoa agar kekeringan tidak benar-benar terjadi secara masif.

“Untuk mengatasi ini kita bisa lakukan dengan cara subsidi silang artinya di Kabupaten tertentu mungkin yang ekstrem bisa kita subsidi dari yang kabupatennya mungkin surplus walaupun kita tahu bahwa Jambi tidak surplus beras tapi perkebunannya cukup luar biasa juga ya ini ada,” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat berterimakasih atas bantuan tersebut. Ia menyebutkan Tanjab Barat memilki lahan penghasil padi akan tetapi belum mampu untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

“Sektor tanaman pangan, komoditi utamanya adalah tanaman padi berupa padi sawah dan padi ladang yang ditopang drngan sawah seluas 7.574 ha. pada tahun 2022 produksi padi dari luas panen 3.710 ha adalah sebanyak 16.397 kg atau setara dengan 10.166 ton beras. jika dibanding dengan kebutuhan penduduk, maka dalam tiga tahun terakhir selalu mengalami defisit dan pada tahun 2022 hanya sebagian penduduk yang dapat dipenuhi kebutuhan berasnya dari hasil produksi sendiri,” katanya.

Bupati menyebutkan pada pandemi covid-19 sedang puncak-puncaknya tahun 2020-2021, dimana aktivitas ekonomi menurun secara drastis dan hampir semua lapangan usaha tumbuh negatif, justru sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih tumbuh positif dan cenderung meningkat, bahkan menjadi penyumbang terbesar nomor satu terhadap pembentukan PDRB selama periode sulit tersebut. ini membuktikan bahwa sektor perekonomian ini menjadi goncangan ekonomi.

“Hal lain yang juga menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peranan besar dalam perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah jika ditinjau dari serapan tenaga kerjanya,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil survey indikator kesejahteraan rakyat tahun 2020 oleh BPS, sektor pertanian menyerap sebesar 63,48 persen mengalami penurunan menjadi 61,26 persen pada tahun 2021, dan di tahun 2022 kembali mengalami penurunan sebesar 7,15 persen namun tetap menjadi lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak di kabupaten tanjung jabung barat.

“Pertanian terdiri atas tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perkebunan,” ujarnya.
Bupati mengatakan di sektor peternakan terdapat ternak besar dan unggas yang populasinya berkembang cukup signifikan. pada tahun 2022 populasi sapi diperkirakan sebanyak 9.151 ekor, kerbau 748 ekor, kambing 40.010 ekor, domba 809 ekor dan unggas (ayam buras, broiler dan itik) lebih dari 2 juta ekor.

“Sedangkan pada sub sektor perkebunan ada 5 komoditi unggulan yang dikembangkan di kabupaten tanjung jabung barat yaitu kelapa yang lazim kami sebut dengan kelapa dalam dengan luas tanam 51.539 ha, pinang seluas 13.645 ha, kopi liberika 2.869 ha, kelapa sawit 75.997 ha dan karet 7.388 ha,” ujarnya.

Kemudian kelapa dalam, pinang dan kopi berjenis liberika merupakan komoditi perkebunan spesifik yang hanya tumbuh baik di wilayah hilir atau dataran rendah dengan topografi tanah rawa dan gambut.

“Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, namun pada faktanya banyak kendala dan masalah mendasar yang saat ini dihadapi pada sektor ini,” ucapnya

Alih fungsi lahan persawahan merupakan salah satu permasalahan utama pada subsektor tanaman pangan. dimana banyak lahan sawah berubah menjadi lahan perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit dan nilai tukar menjadi alasan utama terjadinya alih fungsi tersebut.

“Upaya pemerintah daerah mengatasi masalah ini dengan menetapkan perda lahan pertanian pangan berkelanjutan (lp2b), namun masih perlu formulasi yang tepat dalam implementasinya,” ujarnya

Sementara pada sub sektor perkebunan masalah utama yang dihadapi saat ini adalah terjadinya penurunan harga yang sangat tajam dalam dua tahun terakhir khususnya pada komoditi kelapa dalam dan pinang. saat ini di tingkat petani harga kelapa dalam hanya berkisar pada Rp1.000,- per butirnya sehingga margin keuntungan yang diperoleh sangat kecil, sedangkan harga biji pinang kering hanya mampu dijual petani pada harga Rp. 3.000,- sampai Rp. 5.000,- per kg dimana sebelumnya pernah mencapai di atas rp. 20.000,- per kg.

“Saat ini petani bahkan banyak yang tidak memanen pinangnya lagi karena dianggap biaya yang dikeluarkan lebih besar dari hasil yang diperoleh,” tukasnya. (*)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.