MEDAN– Sekretaris Badan Kesejahteraan Masjid Agung Sumut H. Hendra DS, mengatakan umat Islam dalam waktu dekat sudah dapat menggunakan Masjid Agung, baik sebagai tempat beribadah, maupun sarana kegiatan keagamaan lainnya.
Masjid yang menjadi ikon masyarakat Sumut terletak di Jl. Pangeran Diponegoro itu, dipastikan akan selesai pada bulan November tahun ini. Hal ini disampaikan Hendra menanggapi banyaknya pertanyaan umat tentang kepastian penggunaan Masjid Agung, yang mulai dibangun tahun 2017 tersebut secara permanen.
Hendra mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Wakil Ketua Pembangunan Masjid Agung Musa Idishah (Dodi). Dari koordinasi itu, pihak BKM Agung menerima jawaban tentang kepastian waktu penggunakan masjid tersebut.
“Insha Allah, bulan depan (November) Masjid Agung yang baru dapat digunakan secara permanen,” kata Hendra, di Medan, Rabu (25/10).
Hendra mengatakan, penggunan Masjid Agung yang baru sebagai tempat beribadah umat Islam sudah semakin mendesak. Alasannya, bukan saja karena keinginan umat Islam untuk dapat beribadah di masjid yang baru, tapi juga untuk kelanjutan pembangunan Masjid Agung.
Dia menambahkan, kalau kegiatan ibadah tidak segera dipindahkan dari masjid lama ke masjid baru, maka pembangunan tower Masjid Agung setinggi 199 meter tidak dapat dilaksanakan. Karena pondasi tower tersebut dibangun di halaman depan masjid yang lama.
“Setelah kegiatan ibadah pindah ke masjid baru, maka Masjid Agung yang lama akan ditutup, karena akan direnovasi menjadi convention (gedung pertemuan),” ungkapnya.
Hendra menyampaikan, bahwa, Pengurus BKM Agung, merasa gembira mendengar kabar kepastian masjid baru akan segera dapat difungsikan. Dengan begitu, dalam waktu yang tidak lama lagi, masyarakat muslim akan memiliki rumah ibadah yang sangat menakjubkan, dengan fasilitas terbaik bagi jamaahnya.
Lebih lanjut, Hendra memgatakan, bila selesai 100 persen, maka umat Islam yang menggunakan Masjid Agung dapat menggunakan seluruh fasilitas yang disediakan. Masjid Agung yang baru, dibangun seluas 14.388 meter dengan tiga lantai.
Masjid tersebut nantinya mampu menampung sekitar 10.000 jamaah. Juga Masjid Agung dilengkapi dengan lahan parkir yang mampu menampung sekitar 500 mobil dan 1.000 sepeda motor.
“Juga ada fasilitas lainnya, seperti perpustakaan dan gallery, tempat wudhu dan toilet serta ramp difabel, lift dan escalator, serta yang lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Hendra, yang paling membanggakan, Masjid Agung akan memiliki menara tertinggi ke tiga di dunia, yakni 199 meter yang akan diberi nama menara H. Anif.
Disebutkan Hendra, menara masjid tertinggi di dua pertama adalah Masjid Mohammadia Mega, di Kota Aljazair, dengan ketinggian 270 meter, dan menara Masjid Hasan II, di Casablanca, Maroko, setinggi 210 meter.
Terakhir, Hendra DS memohon doa seluruh umat Islam, agar pelaksanaan pembangunan Masjid Agung tidak memiliki kendala lagi. Sehingga umat Islam, dalam menggunakannya sebagai sarana beribadah, atau juga melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. (ws)