CURUP – Tingginya akitivitas lalu lalang truk batubara dari luar menuju Provinsi Bengkulu via Rejang Lebong, menuai pertanyaan.
Terlebih saat razia gabungan di jembatan timbang perbatasan Curup – Linggau (Sumsel) belum lama ini, diketahui pasokan batubara dari Jambi dan Sumsel untuk memenuhi kebutuhan PLTU PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) di Teluk Sepang Kota Bengkulu.
Kadis Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) provinsi Bengkulu Ir.Mulyani, yang ikut turun dalam razia pada 1 Desember 2022 lalu menyampaikan, akan berkoordinasi kepada pengelola tambang di Jambi.
‘ Dari Razia gabungan kemarin malam, kita melakukan pendataan dari mana saja perusahaan yang mengirimkan Batubara ke Bengkulu sebagai bahan untuk menyurati pihak tambang di Jambi dan Palembang.
Pendataan terkait, izin pertambangan tersebut dari kementerian,” ungkap Kepala Dinas ESDM Ir.Mulyani saat dihubungi rakyatbengkulu.disway.id, Sabtu 3 Desember 2022.
Dijelaskan, pengiriman batubara dari Provinsi Jambi dan Sumsel dengan tujuan ke PT TLB.
Dari sini pula, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PT TLB.
” Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Provinsi Bengkulu juga penghasil Batubara namun kenapa PT TLB minta kiriman dari Jambi dan Palembang, sehingga dipandang perlu untuk berkoordinasi.
Kenapa tidak ambil dari Bengkulu saja,” tanya Mulyani.
Izin pertambangan sendiri dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral Republik Indonesia, sedangkan pihak provinsi hanya memberikan rekomendasi saja.
Sebelumnya, aktivitas truk batubara yang melintas wilayah Rejang Lebong sudah lama dikeluhkan warga.
Tak hanya membuat bising, truk batubara berpotensi besar membuat jalan yang dilalui menjadi rusak.
