ACEH BARAT – Jalan Ateng Teupat, perbatasan Kecamatan Woyla Barat dan Bubon, Aceh Barat, terendam banjir dan tak bisa dilalui kendaraan roda dua. Akibatnya, warga terpaksa menyewa becak untuk mengangkut sepeda motor melewati banjir tersebut.
Sejumlah warga yang memiliki becak barang sengaja memanfaatkan kondisi banjir tersebut untuk mencari uang. Mereka berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 1 juta dalam satu hari.
“Satu motor harganya 20 ribu, bisa juga untuk bawa atau langsir barang melewati banjir, sehari ada puluhan motor,” kata seorang pemilik becak barang di jalan Ateng Teupat, Mursalin, Rabu, 1 November 2023.
Menurut Mursalin, banjir yang mengenangi jalan tersebut telah terjadi sejak kemarin, Selasa, 31 Oktober 2024. Warga dari arah pusat Kota Meulaboh yang pulang ke Woyla harus memakai jasa tukang becak mengangkut sepeda motor.
Mursalin mengatakan ada jalan lain yang bisa dilalui masyarakat untuk menuju pusat kota. Namun butuh waktu lama. Karenanya, banyak warga memilih membayar Rp 20 ribu agar bisa menerobos banjir tersebut.
“Kemarin sampai 1 juta lebih pendapatan, disini paling lama banjir di jalan pernah sampai sepekan lebih,” kata Mursalin. Jika dilihat sekilas, kata dia, Jalan Ateng Teupat cukup mulus dan mudah dilintasi saat banjir.
Namun, karena jalan bergunung terdapat beberapa titik yang cukup dalam, sehingga sepeda motor mogok. “Kalau becak sudah dimodifikasi dirombak total, kondisi mesin di atas lebih tinggi, kalau tidak banjir palingan dipakai buat antar sawit atau barang,” kata Mursalin. Untuk diketahui, banjir yang terjadi di Aceh Barat hanya mengenangi badan jalan Ateng Teupat, tidak merendam permukiman warga. (ajnn)