PANGKALPINANG – Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil mengatakan investasi besar dari Korea Selatan bakal masuk ke Pangkalpinang.
Molen, sapaan akrabnya, menyebut, hal tersebut menyusul telah ditandatanganinya nota kesepahaman di Bali beberapa waktu lalu, dan kunjungan dinasnya ke Korea Selatan beberapa hari lalu untuk mengikat kerja sama tersebut.
“Kita kejar, ada sesuatu investasi besar di Kota Pangkalpinang. Tetapi mohon doanya, semua ini berproses,” katanya, Sabtu (3/12/2022).
Molen menyebutkan, investor dari Negeri Ginseng tersebut nantinya akan fokus pada pelabuhan, pergudangan, cold storage atau ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu untuk mempertahankan mutu ikan hasil tangkapan nelayan, penggalian sumber daya manusia maupun alam, hotel, dan mal.
Molen menuturkan, ada beberapa alasan pihaknya menggaet investor asal Korea Selatan terutama pada bidang pelabuhan.
Salah satunya, adanya wacana Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menutup Pelabuhan Pangkalbalam karena dinilai sulit dikembangkan.
Menurut Molen, pihaknya telah berdiskusi dengan Ridwan Djamaluddin mengenai mengatasi permasalahan Pelabuhan Pangkalbalam agar sistem logistik lebih efisien.
“Caranya dengan mencari jalan keluar bersama-sama dengan pemerintah provinsi,” ucapnya.
“Logistik kita yang mahal ini karena transportasi yang mahal, jadi kami berupaya ingin mencari jalan keluar. Diskusi sama-sama, bagimana ini. Ada kemungkinan berpikir seandainya Pelabuhan Pangkalbalam ditutup, berarti kan pelabuhan satu-satunya ada sudah tahulah,” tutur Molen.
Guna mengatasi permasalahan itu, lanjut dia, pihaknya terus mengupayakan supaya pembangunan pelabuhan baru dengan nama New Port of Pangkalbalam dapat terealisasi. Caranya dengan menggandeng para investor.
Sekadar diketahui pembangunan pelabuhan baru tersebut telah ditunda oleh pemerintah pusat dengan alasan anggaran.(nh)