SABANG – Peningkatan Sumber Daya Manusia di Kota Sabang, pada bidang pariwisata harus terus ditingkatkan.
Hal ini berlaku tidak hanya dalam pengelolaan atraksi wisata, namun juga pada SDM pengelola homestay.
“Pelayanan prima harus selalu diutamakan agar memberikan kenyamanan bagi wisatawan, sehingga dampaknya mereka akan tinggal lebih lama (length of stay) di Kota Sabang,” kata Plt. Kepala Dinas Pariwisata Sabang Faisal Azwar.
Harapan tersebut diutarakannya, ketika membuka Pelatihan Tata Kelola Homestay Desa Wisata Kota Sabang, yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, di Desa Wisata Jaboi, Minggu, (4/12/2022).
Pada kesempatan ini, Faisal atas nama Pemerintah Kota Sabang juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan ini di Kota Sabang.
“Melalui kegiatan ini akan semakin menjadikan Sabang sebagai daerah destinasi wisata unggulan di Aceh khususnya dan di Indonesia pada umumnya melalui SDM yang unggul di bidang kepariwisataan,” terangnya.
Lanjutnya, penetapan Sabang sebagai kawasan strategis nasional oleh pemerintah telah membawa perubahan pada pembangunan bidang pariwisata dan meningkatnya kunjungan wisatawan.
Di sisi lain meningkatnya intensitas kunjungan wisatawan ke sabang telah menjadikan Sabang sebagai “Show Window” (Jendela Pamer) bagi Provinsi Асеh.
“Tapi perkembangan pariwisata Sabang dan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan belum dibarengi dengan SDM yang memadai yang bergerak dalam bidang kepariwisataan.
Ini terjadi karena sebagian masyarakat masih menganggap kegiatan kepariwisataan sebagai sesuatu yang dapat merusak tatanan budaya, dan peran serta masyarakat dalam kegiatan pariwisata masih belum bisa kita katakan tinggi,” jelasnya.
Untuk itu, Faisal juga berharap melalui pelatihan ini, para peserta dibekali berbagai cara untuk menata homestay yang baik dan benar, agar mampu mengubah pemikiran-pemikiran tersebut.
Sehingga wisatawan akan nyaman dan betah berlama-lama menghabiskan waktunya di Sabang.
Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi Tata Kelola dan Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata, Disbudpar Aceh, Fandi Maulana bahwa pelatihan ini digelar mengingat masih terbatasnya ilmu manajemen pengelolaan sebuah rumah singgah di Kota Sabang, sehingga pelayanan yang diberikan kepada pengunjung akan maksimal.
“Kita terus melihat daerah-daerah mana saja yang memiliki potensi wisata. Kita kunjungi dan kita berkali ilmu kepariwisataan tak terkecuali pengelolaan homestay.
Kenapa ini penting, mengingat Sabang sendiri saat musim liburan, masih kekurangan penginapan. Jadi homestay harus berperan aktif dan layak untuk dijual ke pengunjung,” tambah Fendi.(nh)