KUALA LUMPUR – Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mempromosikan potensi Sumbar yang terdiri dari seni kebudayaan, ekonomi kreatif (Ekraf) UMKM dan pariwisata di Malaysia Grand Bazaar, BCC Kuala Lumpur.
Pada acara yang berlangsung selama dua hari tersebut pada 30 November hingga 1 Desember dihadiri oleh ribuan masyarakat Negeri Jiran dan berlangsung sukses.
Salah satu tim promosi yang berangkat yaitu Ketua DPD Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Sumbar Darmawi mengatakan, secara garis besar kegiatan tersebut merupakan upaya untuk memperkenalkan potensi Sumbar dalam rangka menggaet pasar mancanegara, sektor potensial yang menjadi media promosi itu adalah seni budaya, UMKM dan pariwisata.
Tiga hal strategis ini, merupakan andalan pemerintah daerah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, serta menunjang program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023.
“Pelaksanaan promosi ini berada pada waktu yang tepat, dimana VBWS akan dilaksanakan satu bulan lagi. Tanpa adanya pertunjukan dan promosi di luar negeri, maka potensi Sumbar tidak akan diketahui,” katanya, Minggu (4/12/2022).
Dia menjelaskan, acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Malaysia, namun juga pihak pemerintahan serta asosiasi pariwisata, UMKM dan seni budaya setempat. Pentingnya adalah, perantau Minang yang berada di Negeri Jiran juga membanjiri kegiatan tersebut, sehingga suasana Sumbar sangat kental terasa.
Adapun unsur yang terlibat dari kegiatan promosi daerah Di Malaysia Grand Bazaar terdiri dari tim kesenian dan kebudayaan berjumlah 40 orang. Tim Ekraf UMKM berjumlah 17 orang serta tim promosi wisata berjumlah tiga orang.
“Jadi tujuan dari acara itu tercapai, hal itu dibuktikan dengan ribuan masyarakat yang datang dan menikmati pertunjukan seperti musik Gamad yang dipersembahkan oleh SPD Band dan pameran UMKM masyarakat, semoga upaya itu bisa menunjang sektor pariwisata,”katanya.
Dia mengungkapkan, dipilihnya Malaysia sebagai tempat promosi dikarenakan 40 persen wisatawan mancanegara (Wisman) yang masuk ke Sumbar berasal dari negara tersebut, presentasi itu merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Setelah itu, baru disusul oleh negara lainya seperti Brunei Darussalam, Singapore, Jepang hingga Australia.
“Jadi Malaysia merupakan salah satu negara penyumbang devisa terbanyak untuk Sumbar,” katanya.
Dia menyebutkan Malaysia bisa menjadi batu loncatan Sumbar untuk menggaet wisatawan Timur Tengan hingga Eropa, hal itu akan berjalan mudah dikarenakan adanya pembukaan rute penerbangan langsung dari Padang ke Kuala Lumpur.
Tidak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 meluluhlantakan tatanan ekonomi masyarakat dalam dua tahun terakhir, sehingga mempengaruhi seluruh sektor, tidak terkecuali pariwisata. Dengan momen pemulihan ini, diharapkan kunjungan Wisman ke Sumbar meningkat minimal mencapai angka semula yaitu 40 persen.
“Saya yakin, jika tidak ada resesi global pada tahun 2023, pariwisata Sumbar akan mendapat tempat di pasar mancanegara,” katanya.
Dia mengatakan, dibalik suksesnya acara promosi Malaysia Grand Bazaar, BCC Kuala Lumpur, ada hal yang harus menjadi perhatian yaitu adanya inkonsistensi dalam keberangkatan tim kesenian, pada awalnya Pemprov Sumbar telah menyetujui kegiatan ini secara keseluruhan melalui Dinas Pariwisata, tim kesenian yang dipersiapkan sebanyak 40 orang.
Sebelum penampilan tim melakukan latihan selama dua bulan, namun menjelang hari keberangkatan Pemprov hanya bisa mengakomodir 18 orang, pada dasarnya 40 orang untuk pertunjukan Gamad itu kurang, karena telah semi orchestra.
“Dengan banyaknya pertimbangan dan adanya usaha untuk patungan, maka 40 orang tim tetap berangkat untuk memberikan penampilan yang maksimal,” katanya.
Sementara itu ketua tim promosi seni dan kebudayaan yaitu Feri YJ mengatakan, seluruh tim yang bisa tampil di hadapan ribuan masyarakat Malaysia merupakan suatu kebanggaan selama hidup mereka.
Adapun musik Gamad yang disajikan diberikan sentuhan klasik dan modern, penampilan Gamad bertambah spesial dengan adanya persembahan dari penari. Hal itu menambah nilai seni yang tinggi dalam pertunjukan itu.
“Perubahan yang terjadi sebelum hari keberangkatan tidak mempengaruhi penampilan tim. Meski yang diakomodir 18 orang, tim yang terlibat tidak mundur, semua dibagi rata karena membawa nama Sumbar di kancah internasional,” katanya.
Ditambahkan Feri, Pemprov mesti serius dalam menjalankan program VBWS yang akan dilaksanakan 2023, seluruh aspek harus dipersiapakan termasuk serius dalam mengakomodir upaya promosi. Jadi jangan terkesan slogan saja, mesti ada langkah kontrit yang meliputi seluruh aspek.
” Jadi untuk menjaga nama baik Sumbar, semua kita tanggung, pahit maupun manisnya,” katanya.(nh)