JAMBI – Buntut telantarnya 42 jamaah umrah asal Jambi di Jeddah, Arab Saudi, PT Miftah Safari Internusa (MSI) resmi dilaporkan ke Polda Jambi.
Laporan itu dilayangkan oleh agen PT MSI di Jambi.
PT MSI disebut telah menelantarkan puluhan jamaah dengan tidak membelikan tiket pesawat jamaah.
Nur Habibullah selaku penanggung jawab agen PT MSI Jambi mengatakan, akibat penelantaran itu, agen PT MSI Jambi yang bertanggung jawab atas kekurangan itu.
Padahal, uang perjalanan umrah sudah disetorkan seluruhnya ke PT MSI yang berpusat di Jepara, Jawa Tengah.
“Hari ini kita melaporkan kasus yang kemaren yang menimpa kami terkait tiket pesawat yang tidak dibelikan PT MSI dari Jeddah ke Jakarta sampai Jambi. Begitu pula saat perginya sempat kami tanggulangi semuanya,” kata Nur Habibullah, Kamis (16/11/2023).
Dalam laporannya, ia turut didampingi dua orang dari agen PT MSI Jambi. Laporannya itu teregister dengan nomor, LP/B/334/XI/2023/SPKT/Polda Jambi.
“Jadi, yang kita laporkan kita ini pimpinan pusat PT MSI, Bapak KH Miftahuddin yang berada di Jepara, Jawa Tengah,” ujarnya.
Menurutnya, ia harus mengeluarkan uang senilai Rp 658 juta.
Uang tersebut untuk pembelian tiket pergi dan pulang serta kebutuhan hotel saat jamaah telantar selama 4 hari di Jeddah sejak 4-8 November 2023.
“Kami sudah setorkan Rp 1,2 miliar untuk jamaah umrah. Harusnya uang sudah sama beliau semua, akan tetapi tidak tiket pesawat yang kami dapati,” katanya.
Dalam laporannya ia turut menyerahkan barang bukti terkait telantarnya jemaah umrah tersebut.
Bukti itu berupa pembeli tiket pesawat menggunakan uang pribadinya hingga tiket palsu yang diberikan PT MSI.
“Barang bukti ada. Segala macam bukti transfer, bukti tiket-tiket yang beliau kasih ternyata tiket itu bukan yang asli. Dan bukan chatting dan rekaman,” jelasnya.
Uang tersebut untuk pembelian tiket pergi dan pulang serta kebutuhan hotel saat jamaah telantar selama 4 hari di Jeddah sejak 4-8 November 2023.
“Kami sudah setorkan Rp 1,2 miliar untuk jamaah umrah. Harusnya uang sudah sama beliau semua, akan tetapi tidak tiket pesawat yang kami dapati,” katanya.
Dalam laporannya ia turut menyerahkan barang bukti terkait telantarnya jemaah umrah tersebut.
Bukti itu berupa pembeli tiket pesawat menggunakan uang pribadinya hingga tiket palsu yang diberikan PT MSI.
“Barang bukti ada. Segala macam bukti transfer, bukti tiket-tiket yang beliau kasih ternyata tiket itu bukan yang asli. Dan bukan chatting dan rekaman,” jelasnya.(tj)