MEDAN – Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Agung Sumatera Utara (Sumut) mulai menggunakan Masjid Agung yang baru secara permanen. Ke depan pelaksanaan kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya akan dilaksanakan di Masjid Agung yang baru.
Penggunaan Masjid Agung yang terletak di Jl. Pangeran Diponegoro itu, ditandai dengan pelaksanaan Shalat Ashar berjamaah, Rabu (29/11). Pengurus BKM Agung, bersama dengan beberapa personel Panitia Pembangunan dan para jamaah melaksanakan Shalat Ashar perdana.
“Alhamdulillah, mulai hari ini, Masjid Agung (yang baru) ini sudah dapat kita pergunakan. Dan diharapkan, tidak ada lagi kendala, agar kegiatan ibadah dapat dilakukan secara permanen di masjid ini,” kata seorang pengurus BKM Agung H. Abdullah Matondang.
Dia mengatakan, kegiatan ibadah di Masjid Agung yang lama akan ditutup atau ditiadakan. Selanjutnya masjid yang lama akan direnovasi, dan di halaman depannya akan dibangun menara utama Masjid Agung setinggi 199 meter.
“Menurut informasi dari pelaksana pembangunan, menara utama mulai dikerjakan awal bulan Desember,” ungkapnya.
Sekretaris BKM Agung H. Hendra DS mengatakan, penggunaan Masjid Agung yang baru memang sudah sangat mendesak. Karena kalau kegiatan ibadah tidak segera dipindahkan dari masjid lama ke masjid baru, maka pembangunan tower Masjid Agung setinggi 199 meter tidak dapat dilaksanakan.
“Setelah kegiatan ibadah pindah ke masjid baru, maka Masjid Agung yang lama akan ditutup, karena akan direnovasi menjadi convention (gedung pertemuan),’’ katanya.
Hendra mengatkan, Pengurus BKM Agung, merasa gembira dengan pengoperasian masjid baru tersebut. Dengan begitu, dalam waktu yang tidak lama lagi, masyarakat muslim akan memiliki rumah ibadah yang sangat menakjubkan, dengan fasilitas terbaik bagi jamaahnya.
Dia menambahkan, bila selesai 100 persen maka umat Islam yang menggunakan Masjid Agung dapat menggunakan seluruh fasilitas yang disediakan. Masjid Agung yang baru, dibangun seluas 14.388 meter dengan tiga lantai.
Selain itu, lanjut Hendra, Masjid tersebut nantinya mampu menampung sekitar 10.000 jamaah. Juga Masjid Agung dilengkapi dengan lahan parker yang mampu menampung sekitar 500 mobil dan 1.000 sepeda motor.
“Juga ada fasilitas lainnya, seperti perpustakaan dan galeri, tempat wudhu dan toilet serta ramp difabel, lift dan escalator, serta yang lainnya,’’ ujarnya.
Terakhir, Hendra DS memohon doa seluruh umat Islam, agar pelaksanaan pembangunan Masjid Agung tidak memiliki kendala lagi. Sehingga umat Islam, dalam menggunakannya sebagai sarana beribadah, atau juga melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. (wp)