KEPRI – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H. Ansar Ahmad mendampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Suharso Monoarfa melakukan kunjungan kerja ke Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Jum’at (1/12), untuk meninjau progres revitalisasi pulau bersejarah tersebut.
Pulau Penyengat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi Kepri yang memiliki nilai historis dan budaya tinggi, terutama sebagai tempat lahirnya bahasa Indonesia. Untuk meningkatkan daya tarik dan kesejahteraan masyarakat pulau, Pemerintah Provinsi Kepri telah mengusulkan pengembangan infrastruktur dan prasarana sarana Pulau Penyengat kepada Pemerintah Pusat sejak kepemimpinan Gubernur Ansar.
Salah satu usulan yang mendapat respons positif dari Suharso Monoarfa adalah pembangunan Monumen Bahasa Nasional di Pulau Penyengat, yang merupakan gagasan Gubernur Ansar Ahmad untuk menghormati peran pulau tersebut dalam sejarah bangsa Indonesia. Monumen ini direncanakan akan dibangun di tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp 50 miliar.
“Setelah bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi UNESCO, di Pulau Penyengat ini akan kita bangun Monumen Bahasa Nasional agar generasi penerus bisa tahu asal muasal bahasa Indonesia dari Pulau Penyengat,” kata Suharso.
Selain monumen, usulan lain yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi Kepri meliputi penataan Balai Adat, penataan jalan lingkar, peningkatan fasilitas air bersih dan sanitasi, penataan kawasan wisata religi, heritage, zero carbon, serta pemberdayaan masyarakat setempat.
Suharso mengatakan bahwa revitalisasi Pulau Penyengat bertujuan untuk menjadikan pulau tersebut sebagai kawasan permukiman yang lebih representatif dan nyaman bagi masyarakat, sekaligus sebagai kawasan objek wisata multifungsi yang menarik bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Kita ingin Pulau Penyengat menjadi salah satu ikon wisata Kepri yang bisa menunjukkan kekayaan sejarah dan budaya kita, serta menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai bahasa Indonesia,” ujar Suharso.
Sementara itu, Gubernur Ansar sangat mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan pemerintah pusat melalui Bappenas RI untuk revitalisasi Pulau Penyengat. Ia menyebut dukungan Bappenas RI antara lain adalah becak motor listrik yang ramah lingkungan, TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu), sampai penyediaan air bersih untuk Pulau Penyengat.
“Kami sangat berterima kasih karena Kepala Bappenas terus memberikan dukungan penuh untuk revitalisasi Pulau Penyengat, beberapa kali beliau berkunjung kesini dan benar-benar serius ingin meningkatkan performa Pulau Penyengat,” kata Gubernur Ansar.
Selain meninjau Pulau Penyengat, agenda kunjungan kerja Suharso Monoarfa adalah meninjau beberapa proyek strategis lainnya seperti pembangunan Pelabuhan Kuala Riau (pelantar I dan II), dan pembangunan lanjutan jalan lintas barat di Bintan. (jlu)