MEULABOH – Warga Gampong Seumantok Kecamatan Pante Cermen, Kabupaten Aceh Barat mengeluh akibat sering rusaknya jalan penghubung desa mereka menuju pusat ibukota Kecamatan.
pantauan di lapangan jalan rusak tersebut, sudah dilakukan timbunan menggunakan material kerikil. Kondisi akses kenderaan warga terpantau sulit saat melewati serakan kerikil itu, malahan satu kenderaan mobil box harus dibantu tarik mobil warga sekitar yang melintas.
Warga Gampong Seumantok, Abdullah (60) mengatakan jalan itu sudah empat kali rusak paska banjir luapan sungai yang melanda kawasan itu beberapa waktu lalu. Hal itu menurutnya akan terus berulang jika tidak dilakukan penanganan secara permanen.
“Jika jalannya dibuat sementara seperti itu terus, kasihan warga pemilik sawah di sebelahnya karena kerikil itu akan tergerus air langsung ke sawahnya,” ucapnya.
Selain itu, ia juga berharap agar pemerintah melakukan kajian untuk mencega banjir serupa terjadi lagi. Sementara Kadis PUPR Kabupaten Aceh Barat, Kurdi mengatakan pihaknya sudah melakukan dua penanganan pada jalur jalan itu.
“Pertama untuk jalur alternatif, jika jalan utama kembali digenangi banjir, kita merehab jalan Blang Pidie dan saat ini titik tertentu masih kita rehab,” katanya. Sebut Kurdi, untuk jalur jalan utama Seumantok, pihaknya juga sudah melakukan penanganan secara darurat untuk ketiga kalinya.
“Tadi sore juga sudah kita ratakan dan timbun serta pemadatan dengan alat berat,” katanya.
Menurutnya, terulangnya kejadian akibat semantok merupakan daerah rendah dengan posisi selisih permukaan saat ini hanya 60 sentimeter maka jika hujan di atas maka semua air akan mengalir ke kawasan itu.
“Jika hujan turun dengan curah hujan tinggi terjadi overtoping dari air sungai sehingga akan melewati permukiman dan lahan persawahan,” katanya.
Sebagai alternatif jangka panjang diperlukan penangulan di posisi ini, jalur sepanjang 1 kilometer dengan ketinggian 2 meter, kata Kurdi.
“Harapan kita, untuk penanganan dapat dibantu oleh pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I,” ucapnya. (an)
