PEKANBARU – Program Sedekah Jelantah kini sudah Go Digital dengan diluncurkannya aplikasi dan website Sistem Informasi Monitoring Minyak Jelantah (SI MINAH) oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai.
Pengembangan SI MINAH yang melibatkan Politeknik Caltex Riau ini bertujuan mempermudah masyarakat dalam mengumpulkan minyak jelantah yang tidak terpakai.
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Dumai, Agustiawan, menjelaskan bahwa Sedekah Jelantah adalah program pegumpulan minyak jelantah dimana jelantah yang terkumpul dikonversikan menjadi dana untuk kegiatan sosial disekitar wilayah perusahaan.
“Minyak jelantah yang dibuang begitu saja ke lingkungan akan merusak ekosistem. Oleh karena itu, melalui program Sedekah Jelantah, kami mengajak sekaligus mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang minyak jelantahnya sembarangan,” ungkapnya dikutip Sabtu (9/12/2023).
Hingga November 2023, minyak jelantah yang berhasil dikumpulkan dari masyarakat dumai oleh kader posyandu, ibu rumah tangga, penggiat UMKM, dan Perkumpulan Wanita Patra (PWP) RU II berjumlah 1,1 Ton yang kemudian dikonversikan menjadi dana PMT untuk balita gizi buruk dan stunting di wilayah ring I perusahaan.
Pada kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi dan website SI MINAH kepada masyarakat, terutama Kecamatan Dumai Timur.
Selain itu, bimbingan teknis admin website juga dilakukan untuk setiap kelurahan di Kecamatan Dumai Timur. Nantinya website ini akan dikelola oleh staff kelurahan sebagai bentuk pelibatan Pemerintah Kota Dumai dalam pengimplementasian Program Sedekah Jelantah menggunakan aplikasi SI MINAH.
Agustiawan menambahkan bahwa disamping peluncuran website dan aplikasi SI MINAH, PT KPI Unit Dumai juga mulai membuka 8 titik booth pengumpulan minyak jelantah, diantaranya di kantor Kecamatan Dumai Timur, Kelurahan Tanjung Palas, Kelurahan Jaya Mukti, Kelurahan Teluk Binjai, Kelurahan Buluh Kasap, Kelurahan Bukit Batrem, dan di Komplek Perumahan Pertamina Bukit Datuk.
“Harapannya pengumpulan minyak jelantah ini dapat diolah kembali menjadi sabun organik dan lilin aroma terapi hingga menjadi nilai ekonomis yang dapat berputar,” ungkapnya.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Dumai Timur, Betty Soeranti, mengapresiasi inisiasi yang dilakukan PT KPI Unit Dumai ini mengingat masyarakat belum sepenuhnya peduli terhadap isu minyak jelantah ini.
“Minyak jelantah tidak seharusnya dibuang di sembarang tempat karena akan berdampak buruk bagi lingkungan. Bersama PT KPI Unit Dumai, mari kita tingkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap lingkungan dengan turut berpartisipaai dalam pengumpulan minyak jelantah ini,” tutupnya. (mcr)