ACEH BARAT – Plt Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Jamal Mirda, mengatakan pihaknya mendapat dana hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp 250 juta.
Hibah tersebut masih dalam tahap pengurusan dan bukan untuk penanggulangan banjir.
“Bagaimana dana itu cair, butuh waktu dan prosedur standar pengusulannya. Saat itu diberi tahu jika BNPB akan membantu dana dalam masa darurat, dan kami diminta membuat usulan ke Jakarta,” kata Jamal Mirda, Minggu, 10 Desember 2023.
Jamal Mirda mengatakan dampak banjir Aceh Barat yang telah dinyatakan oleh Pj Bupati Mahdi Efendi sebagai darurat banjir, tentu saja membutuhkan dana setidaknya belasan miliar rupiah.
Sebab, hal itu menyangkut infrastruktur terutama fasilitas publik, perumahan serta lainnya. Angka Rp 250 juta tentu tak bisa dijadikan patokan untuk penanganan pasca banjir.
“Yang benar, kalau itu pihak BNPB menyatakan kesediaan membantu Rp 250 juta untuk operasional posko banjir dan mendukung tindakan penyelamatan serta pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, bukan untuk penanganan infrastruktur pasca banjir,” kata Jamal Mirda.
Saat banjir melanda, kata Jamal, sedikitnya 11 kecamatan dalam wilayah Aceh Barat terdampak dan pihak BPBD serta jajaran terkait telah mendirikan posko bencana dalam masa darurat. Operasional Posko itulah yang diakui pihak BNPB dan akan dibantu lewat dana hibah Rp 250 juta.
“Itu yang dikatakan oleh Pak Deputi, namun beliau meminta kami mengusulkan dulu melalui proposal, dan juga tahapan standar lainnya. Kami telah mengusulkan itu, dan sejauh ini dana itu belum ada tanda-tanda turun,” demikian Jamal Mirda. (ajnn)