MEDAN – Sepanjang 2023, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I mencatat terdapat 841 kejadian gempa bumi.
Kepala BBMKG Wilayah I, Hendro Nugroho, menuturkan dari 841 gempa bumi, terbanyak terjadi pada bulan Agustus 2023 dengan total 160 gempa.
“Ada pun wilayah terbanyak dilanda gempa adalah Tarutung dengan 93 kejadian gempa bumi,” tuturnya, Jumat (5/1).
Gempa bumi di Tarutung berasosiasi dengan aktivitas tektonik patahan aktif Sumatera yakni sesar Renun. Secara umum Wilayah Sumut memiliki aktivitas kegempaan yang umumnya memiliki magnitudo M<4, dengan kedalaman dangkal (d<60 km), dan mayoritas lokasi gempa bumi terjadi di darat.
“Hal itu menunjukkan tingginya tingkat seismisitas pada segmen-segmen sesar aktif Sumatera. Masyarakat diimbau untuk mencari/mendapatkan informasi parameter gempa bumi secara resmi dan terkini yang dikeluarkan BBMKG,” katanya.
Hendro juga menegaskan proses geodinamika dalam bumi mengakibatkan banyaknya kejadian gempa bumi yang terjadi di wilayah Aceh dan Sumut di 2023
“BBMKG Wilayah I masih terus memantau aktivitas kegempaan di wilayah regional I,” katanya.
Ditambahkan Koordinator Geofisika BBMKG Wilayah I, Lewi Ristiyono, menjelaskan sepanjang tahun 2023, BBMKG Wilayah I telah merekam sebanyak 2.019 kejadian gempa bumi yang tersebar di wilayah Aceh dan Sumut. Jumlah gempa itu meningkat 6 persen dibandingkan tahun 2022 dan meningkat 1 persen dari tahun 2021.
“Bahkan kalau dibandingkan tahun 2020, jumlah gempa bumi itu meningkat signifikan sebesar 50 persen,” katanya.
“Jumlah gempa bumi tertinggi di tahun 2023 terjadi pada bulan Agustus yaitu sebanyak 242 kejadian. Mayoritas kejadian gempa bumi tahun 2023 memiliki magnitudo M<4, dengan kedalaman dangkal (depth < 60 km), dan lokasi gempa bumi dominan terjadi di darat,” tandasnya. (wp)