BANDARLAMPUNG – Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung H. Ahmad Novriwan mengapresiasi acara Refleksi 1 Tahun Kepemimpinan Rektor Universitas Lampung dengan tema “Anugerah dan Apresiasi Unila Be Strong” pada Rabu malam, 17 Januari 2024, di Ballroom Hotel Novotel, Bandar Lampung.
Menurut Ahmad Novriwan, 1 tahun Unila dibawah kepemimpinan Prof Lusmeilia sudah banyak capaian yang diraih.
“Satu tahun bukan waktu singkat memperbaiki Unila. Dibawah koordinasi para Rektor Senior, Pak Muhajir, Pak Sugeng, Unila menjadi lebih kuat dan hebat,” papar Ahmad Novriwan disela-sela acara. Rabu (17/1/24).
“Tagline Be Strong, dibawah komando Prof Lusi, Kanda Ayi Ahadiat, Prof Rudi dan Adinda Habibullah, menjadi energi baru menjadikan Unila menjadi perguruan tinggi mendunia,” pungkas Novriwan.
Sementara itu, dalam sambutannya Rektor Unila Prof. Lusmeilia Afriani memaparkan perjalanan penuh tantangannya selama satu tahun terakhir.
“Unila menghadapi turbulensi atau tsunami pada Agustus 2022, memerlukan proses pemulihan untuk mengembalikan citra universitas di mata masyarakat,” ungkapnya.
Lusmeilia juga menyoroti survei dari Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) terkait akreditasi A Unila. Berkat kerja keras tim dan seluruh sivitas akademika Unila, universitas ini berhasil meraih akreditasi Unggul.
“Prestasi juga terlihat dari peringkat tim Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang berhasil meraih peringkat empat dalam penilaian Komisi Informasi. Sebanyak 18 program studi Unila di FEB, FISIP, FP, dan FMIPA juga berhasil mendapatkan akreditasi internasional,” paparnya
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unila, lanjut Lusmeilia, kembali naik ke klasterisasi Mandiri setelah sempat turun ke klaster Utama. Unila juga meraih pengakuan sebagai Universitas Berkelas Dunia (UBD) atau World Class University (WCU), dengan peringkat dunia ke-100, Asia ke-71, dan ASEAN ke-117, serta pengakuan dari QS dan Time Higher.
Selaku Rektor, Prof. Lusmeilia Afriani beserta jajaran pimpinan juga melakukan penguatan di tingkat internal dengan kegiatan coffee morning di fakultas dan membentuk jejaring dengan awak media. Terobosan dilakukan untuk meningkatkan layanan yang cepat, murah, dan berintegritas di semua bidang.
“Ini bukanlah euforia semata, melainkan momentum untuk terus bersinergi dan menjadi organisasi yang adaptif,” ungkapnya.
Unila menurut dia, berkomitmen untuk mencapai delapan indikator kinerja utama (IKU) secara menyeluruh, meningkatkan tata kelola, hilirisasi hasil produk, dan komersialisasi hasil penelitian guna meningkatkan pendapatan, tridarma PT, dan kesejahteraan.
Lusmeilia berharap, kepercayaan dari industri sebagai kunci utama dalam komersialisasi hasil penelitian, sebagai bentuk kontribusi bagi bangsa dan negara.
Mengakhiri sambutannya, menyoroti peran media sebagai mitra yang sangat diperlukan dalam menyampaikan masukan, informasi, serta berita positif tentang Unila.
“Diharapkan reputasi Unila semakin baik, tidak hanya di masyarakat lokal tetapi juga di mata dunia,” tutup Lusmeilia. (Junis)