HeadlinePendidikanSumatera

Mengenal Segmen Sumani, Patahan Sumatra yang Menggejolakkan Gempa di Tanah Datar

TANAH DATAR – Gempa berkekuatan M 4,4 mengguncang kawasan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Sabtu (27/1/2024), pukul 23.50. Gempa yang terasa hingga ke Padang, akibat adanya aktivitas di sesar atau patahan Sumatra segmen Sumani.

“Getaran gempa cukup kuat,” ujar salah seorang warga Padang Iwan.

Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa ini terletak pada koordinat 0.52 Lintang Selatan dan 100.56 Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di darat 7 kilometer BaratDaya Batusangkar, Tanah Datar.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera Segmen Sumani,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi dalam keterangan resminya Minggu (28/01/2024).

Gempa dirasakan di beberapa daerah di Sumbar, di antaranya di Bukittinggi, Tanah Datar, dan Padang Panjang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Kemudian di Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, dan Solok Selatan II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Segmen Sumani

Penting diketahui, Sumatera Barat yang merupakan bagian integral Indonesia, terletak di kawasan yang dinamakan Pacific Ring of Fire, yaitu sebuah zona dimana sangat sering terjadi gempa bumi dan meletusnya gunung berapi. Lebih dari 90 persen gempa bumi yang terjadi di dunia, dan sekitar 81 persen gempa berkategori kuat terjadi di zona ini.

Berada di simpul seismik dunia, setidaknya ada dua sumber besar gempa bumi yang berada di perut bumi Sumatera Barat atau sekitarnya. Pertama, gempa bumi yang bersumber dari peristiwa subduksi. Subduksi atau penekukan terjadi ketika lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng benua yaitu pertemuan dua lempeng samudera Indo – Australia dan lempeng Eurasia.

“Proses subduksi akan terus berproses, sehingga gempa bumi pun akan terus berlangsung. Hal inilah yang menjadi sumber gempa yang juga bisa memicu tsunami. Empat lempeng tektonik bumi yang sangat aktif bertemu di Indonesia yakni, Lempeng Eurasia, Lempeng India, Lempeng Australia, dan Lempeng Pasifik. Tiga dari empat lempeng tersebut melewati Sumatera Barat yakni, Lempeng Eurasia, Lempeng India dan Lempeng Australia,” sebagaimana dijelaskan Danny Hilman Natawidjaja dalam Evaluasi Bahaya Patahan Aktif, Tsunami dan Goncangan Gempa, LARIBA (Laboratorium Riset Bencana Alam) Geoteknologi – LIPI.

Selain zona subduksi, Sumbar juga dilalui Patahan Sumatra, lempeng pemicu gempa di daratan Sumatra yang membentang sepanjang 1.900 km dari Teluk Semangko, Lampung hingga kawasan Aceh. Patahan ini dinamai juga patahan atau sesar Semangko.

Patahan Sumatra yang membujur sepanjang 1.900 km, oleh geolog Dany Hilman dan Kerry Sieh dibagi 3 yakni wilayah utara, wilayah tengah, dan wilayah selatan. Dari 19 parameter sumber (segmen) gempa pada sesar (patahan) Sumatera, 7 segmen berada di teritorial Sumatera Barat.

Ketujuh segmen tersebut adalah segmen Angkola, segmen Barumun, segmen Sumpur, segmen Sianok, segmen Sumani, segmen Suliti, dan segmen Siulak

Nah, segmen Sumani episentrum gempa yang mendera daratan Sumatra Barat semalam, membentang dari Danau Singkarak hingga di tenggara Gunung Talang. Panjang segmen Sumani sekitar 90 km menyirisi sisi barat daya Danau Singkarak, menyentuh Sumani, melintasi Kota Solok, Selayo dan berakhir di Gunung Talang.

Hilman dan Sieh. K,  dalam Neotectonic of The Sumatran Fault, Indonesia, menyebut potensi gempa pada segmen ini 7,2 SR. Berdasarkan catatan sejarah, segmen ini pernah melepaskan energi dengan daya rusak cukup tinggi pada 6 Maret 2007. (lg)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.