LAMPUNG BARAT – Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Senin (29/1/2024), dilaksanakan di dua tempat. Yaitu di Kecamatan Sumber Jaya dan Kebun Tebu.
Pada kegiatan untuk menyusun rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) tahun 2025 ini, diwarnai adanya pameran produk usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Puluhan macam produk UMKM dari makanan hingga kerajinan yang dipamerkan tersebut, berasal dari Kecamatan Sumber Jaya dan Kebun Tebu.
Pelaksanaan Musrenbang hari pertama untuk tingkat kecamatan di Lambar, diawali di GSG Bung Karno, Kelurahan Tugu Sari, Sumber Jaya, dan GSG Pekon Tribudi Makmur, Kebun Tebu.
Melihat potensi besar produk UMKM pada perhelatan Musrebang tingkat Kecamatan itu, Teuku Wahyu selaku ketua Pemuda Pemudi Lampung Barat Bersatu (PLB), menyampaikan gagasannya terkait UMKM di kabupaten tersebut.
Menurutnya, Lambar memiliki potensi sangat besar terkait pengembangan pengolahan produk UMKM.
“Seperti kita ketahui pak bupati, Lambar ini memiliki tanah yang sangat subur, bukan hanya sayuran saja yang dapat tumbuh dengan bagus, tetapi jenis buah-buahan, seperti pisang, kopi, dan sebagainya pun tidak kalah kualitasnya dari daerah lain,” jelasnya.
Namun, lanjut Teuku Wahyu, sampai saat ini masih terkendala terkait pemasaran.
Oleh karena itu, Wahyu menyampaikan gagasannya terhadap pemasaran UMKM di Lambar.
“Saya mewakili pelaku UMKM di kabupaten ini berharap agar ke depannya disediakan pusat oleh-oleh UMKM. Bahkan kalau bisa dimasukkan pada RKPD tahun 2025,” pintanya.
Pj Bupati, Nukman, menyambut baik sekaligus apresiasi atas gagasan yang dilontarkan ketua PLB tersebut.
“Ini masukan yang sangat bagus,” tanggap Nukman, yang didampingi Ketua DPRD, Edi Novial, Ketua TP-PPK, Zelda Naturi Nukman, para Asisten dan kepala Perangkat Daerah, ketika menyerap aspirasi masyarakat.
Nukman menjelaskan, pengembangan UMKM ke depannya selain pelaku usaha mampu berinovasi dan bersaing dalam memproduksi maupun mempromosikan produk ke level yang lebih tinggi.
“Terlebih, UMKM memiliki peranan penting bagi perekonomian, salah satunya menyerap tenaga kerja baru,” ujar Nukman seraya menambahkan, ia akan segera mempelajari teknisnya terlebih dahulu atas usulan membangun pusat oleh-oleh UMKM tersebut.
Ditambahkan, ia akan membicarakan terlebih dulu kepada pihak terkait, seperti Kadis Koprindag dan stackholder lainnya, mengenai teknis pusat oleh-oleh UMKM.
“Saya berharap, supaya kita adakan pelatihan terkait pengolahan maupun pemasarannya,” kata dia.
Ia mengingatkan, agar dalam proses menyusun RKPD tahun 2025, kepala perangkat daerah mampu mengintegrasikan pembangunan lintas sektor secara terukur. Dengan demikian diharapkan penyelenggaraan pembangunan pada tahun mendatang akan lebih terarah, terukur, dan akuntabel, serta menjawab isu-isu strategis yang ada dan mampu menjawab permasalahan dan tantangan yang dihadapi pemerintah daerah serta masyarakat secara tepat dan strategis.
“Untuk itu, dibutuhkan sinergitas, kolaborasi, diskusi, serta proses yang harus dilalui,” ucap Nukman. (fjr)