BANDAR LAMPUNG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Forum Group Discussion (FGD) Rencana Strategi (Renstra) 2023 – 2027 bertempat di Aula Pascasarjana Lantai II pada Kamis, (21/3/24).
Dalam sambutannya Rektor IIB Darmajaya RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan sebenarnya FEB dalam rangka penyusunannya telah mengundang beberapa pihak terutama para stakeholder, pengguna lulusan, serta para stakeholder bukan cuma pengguna lulusan karena outputnya selain mahasiswa juga Tri Darma yang lain. Termasuk penelitian dan pengabdian.
“Juga berdiskusi dengan para pihak tersebut, apa yang menjadi strategi penelitian kedepan yang dibutuhkan oleh para stakeholder atau penelitian-penelitian yang dapat disupport oleh FEB. Begitu juga dengan pengabdian apa hasil yang bisa diimplementasikan ke masyarakat,” ungkap dia seperti dikutip dari https://darmajaya.ac.id.
Menurut dia, dunia pendidikan sekarang ini sudah memasuki era disruptif. Dimana era yang agile, pendek, dan peluang menjadi besar. “Kita tahu saat ini penggunaan chat GPT, anak-anak (mahasiswa) menggunakannya dalam mengerjakan tugas tetapi mereka menulisnya dengan analisis lebih mendalam lagi,” ucapnya.
RZ Abdul Aziz menerangkan bahwa lembaga-lembaga pendidikan juga tumbuh sangat banyak dengan diikuti stakeholder juga berkembang sangat pesat. “Kalau selama ini terdapat istilah lembaga pendidikan itu kajian 1 atau 2 tahun lebih kebelakang dari dunia nyata tetapi saat ini bisa kita percepat dengan maraknya informasi di media sosial. Kita bisa langsung melakukan kajian-kajian dari hal tersebut,” tuturnya.
Masih kata dia, dengan hal tersebut dapat melihat peluang dan tantangan yang bisa dikembangkan. “Karena FEB IIB Darmajaya bukan hanya milik lingkungan Darmajaya tetapi ini adalah aset Provinsi Lampung dan aset Republik Indonesia. FEB ini memiliki andil baik dalam pemikiran, baik dalam kajian-kajian yang dibutuhkan para stakeholder,” imbuhnya.
Rektor berharap kepada para stakeholder dan tamu undangan dapat memberikan masukan dalam FGD Renstra FEB IIB Darmajaya. “Dari pariwisata misalnya apa yang cocok dan berbeda dengan yang ada di provinsi lain. Masukan-masukan ini juga diharapkan rutin dan terima kasih kepada stakeholder yang hadir,” bebernya.
Dalam FGD Renstra FEB IIB Darmajaya, Dekan FEB Aswin, S.E., M.M. melakukan paparan kepada para tamu dan stakeholder. Beberapa masukan dan saran juga diberikan dalam penyusunan Renstra.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan, M.Si., mengatakan bahwa Provinsi Lampung ini bisa dilirik investor dengan contoh adanya hotel jaringan internasional JW Marriot di pesisir Pesawaran. “Ini yang diharapkan dapat menarik para wisatawan dari luar untuk.berkunjung ke Provinsi Lampung,” ungkapnya.
Artinya apa, lanjut dia, investor telah percaya dengan Provinsi Lampung untuk menginvestasikan usahanya. “Artinya juga pangsa pasar untuk Pariwisata sangat lebar dan bis akita raih. Saya mohon sekali dari akademisi Darmajaya bisa memformulasikan secara materi perkuliahan yang paling cocok untuk mahasiswa kita ini seperti apa dengan perkembangan saat ini,” ujarnya.
Masih kata dia, diharapkan juga dari IIB Darmajaya dapat berkolaborasi dan saling mengisi bagaimana Provinsi Lampung akan berkembang. “Terutama juga dengan penyediaan SDM dibidang pariwisata yang masih menggunakan dari luar Provinsi Lampung. Tetapi harapannya bisa disiapkan dari IIB Darmajaya,” ucapnya.
Perwakilan Balitbangda juga menyampaikan Resource (sumberdaya) yang dihasilkan IIB Darmajaya sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya lulusan dari Kampus The Best dalam pemilihan senator 2024 – 2029.
Balitbangda juga mencatat banyak lulusan dari IIB Darmajaya menjadi wirausaha-wirausaha baru. Maka, dari resource tersebut juga dapat meningkatkan pembangunan Provinsi Lampung melalui ekonomi kreatif.
Beberapa stakeholder lain juga memberikan masukan dalam Renstra FEB mulai dari IDX Perwakilan Lampung, Dinas Koperasi dan UKM Pesawaran, Alumni dan mahasiswa. (*)