BANDAR LAMPUNG – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengapresiasi semua pihak atas kelancaran pelaksanaan Operasi Patuh Krakatau 2024, khususnya kepada masyarakat telah berperan aktif menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).
Operasi Patuh Krakatau 2024 digelar Polda Lampung dan jajaran diketahui berlangsung selama 14 hari terhitung mulai 15 sampai dengan 28 Juli 2024.
Dalam pelaksanaannya, Kapolda Helmy menilai, Operasi Patuh Krakatau 2024 telah berhasil menekan angka kecelekaan lalu lintas hingga melakukan penindakan kepada pelanggar dengan catatan hasil signifikan dalam penegakan disiplin lalu lintas.
Pasalnya, kegiatan Operasi Patuh Krakatau 2024 mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 44 kasus. Angka ini turun sekitar 10 persen dibandingkan hasil operasi tahun lalu sebanyak 49 kasus.
Kemudian dari sisi penindakan pelanggaran lalu lintas, pihaknya telah menindak sebanyak 22.531 pelanggar melalui tindakan teguran hingga sanksi tilang. Jumlah ini meningkat dari 13.925 pelanggar atau 62 persen dibandingkan pelaksanaan Operasi Patuh Krakatau 2023.
“Atas nama pribadi dan institusi, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat termasuk peran masyarakat dalam pelaksanaan operasi kepolisian ini,” ucapnya.
Lanjut Helmy, sebagaimana tujuan pelaksanaan operasi ini dimaksudkan dapat meningkatkan kesadaran keamanan hingga keselamatan masyarakat dalam berkendara. Ia pun berharap, agar masyarakat terus menjaga situasi dan kondisi Kamseltibcarlantas di wilayah hukum Lampung.
Menurutnya, capaian positif ini harus dapat dipertahankan, tidak saja hanya saat momen-momen pelaksanaan Operasi Patuh Krakatau.
“Kami terus mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas,” ucapnya.
Lebih dari itu, Helmy turut menekankan kepada jajaran guna mengevaluasi maupun menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, sehingga dapat dengan cepat dilakukan langkah-langkah antisipasi.
“Harus bisa dianalisi faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan, apakah orangnya kah?Kendaraannya kah? Atau rambu-rambu dan infrastruktur jalannya kah? Lalu ambil langkah antisipasi. Kemudian ukur apakah tetap, naik atau akan turun angka kecelakaan tersebut,” tandas jenderal bintang dua ini. (*)