BENGKULU – Kota Bengkulu memiliki sebuah rumah sakit khusus. Khusus perempuan. Di sini, semua serba perempuan.
Mulai dari pasien, hingga petugasnya dijanjikan tak ada yang berkelamin laki-laki.
Cukup menarik, sebab mulai dari cleacing service hingga paramedisnya adalah perempuan.
Rumah sakitnya bernama Rumah Sakit Tino Galo (RSTG), berlokasi di eks Terminal Sungai Hitam Kota Bengkulu.
Dari segi penamaan saja, sudah mengambarkan untuk siapa rumah sakit ini diperuntukkan.
Tino dalam Bahasa Bengkulu berarti perempuan, sedangkan galo bermakna semua.
Jadi dapat dipahami arti dari penamaan RSTG, hanya untuk perempuan.
Lebih dari sekedar penamaan, rumah sakit ini didirikan dengan tujuan tersendiri.
Yakni, memberi pelayanan medis lebih kepada kaum perempuan yang selama ini kerap tak mendapat kenyamanan saat berada di rumah sakit umum.
Seperti dalam hal pelayanan persalinan, rasa nyaman bagi kalangan perempuan dijanjikan akan diperoleh di RSTG.
Termasuk memberi pelayanan lebih kepada penyakit lain, yang biasa hanya kerap menyerang kaum perempuan.
RSTG sendiri, telah dilaunching Kamis 22 Desember 2022 lalu tepat di momen Hari Ibu.
Untuk tahap awal, RSTG Kota Bengkulu baru memiliki 25 kamar layanan.
Mulai cleaning service, tenaga sekurity yang tentunya berjenis kelamin perempuan sudah menjalankan tugasnya.
Mulai cleaning service, tenaga sekurity yang tentunya berjenis kelamin perempuan sudah menjalankan tugasnya.
Direktur RSTG drg. Dian Fitri Andrasari mengatakan, pendirian rumah sakit berawal dari mimpi besar duet Walikota dan Wawali Kota Bengkulu Helmi Hasan dan Dedy Wahyudi.
‘’Februari Pak Wali cetuskan, di Maret tim mulai berkerja.
Alhamdulillah awal Desember izin operasional RSTG ke luar,‘’ kata Dian.
Menurutnya, mendirikan sebuah rumah sakit bukanlah perkara gampang.
Tanpa dukungan Walikota dan Wakil Walikota, mimpi mendirikan RSTG diyakini sulit terwujud.
Lebih lanjut, launching RSTG ini sendiri sebelumnya dilakukan langsung Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan, SE dan Wakil Walikota Dr. Dedy Wahyudi, SE, MM.
Di sini, Helmi-Dedy mengingatkan kepada seluruh paramedis dan petugas RSTG mengutamakan senyum dan pelayanan.
‘’Kalau orang ke rumah sakit dengan nada yang tinggi kita jangan balas, kita tetap tersenyum dan melayani,” ingat Walikota.
Ia juga meminta petugas memberikan keramahan dan kesantunan dalam melayani.
“Ini Rumah sakit terbaik di dunia, bukan dari segi teknologinya, namun dari pelayanan yang sopan , ramah, dan melayani, demikian Helmi Hasan. (rb)