JAMBI – Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lokasi eks Pasar Angsoduo, Kota Jambi saat ini masih dalam proses.
Gubernur Jambi, Al Haris pun memberkan progresnya.
Dia mengatakan, bahwa saat ini rumput di kawasan RTH di lokasi eks Pasar Angsoduo, Kota Jambi baru tumbuh, karena rumput yang belum lama ditanam.
“RTH itu kan baru mulai tumbuh rumputnya, kan baru ditanam,” kata Al Haris.
Selanjutnya, kata dia pihaknya akan meminta pekerja memelihara rumput yang sudah tumbuh, sehingga rumput tetap stabil dan bagus.
“Dan kita juga akan minta Dinas PUPR menambah fasilitas yang belum lengkap, sehingga taman bagus dan asri,” ujarnya.
Sementara, untuk nama RTH sendiri, kata dia adalah Taman Putri Pinang Masak.
Al Haris berharap dengan memakai nama istri raja Jambi itu, dapat membuat pemuda pemudi di Jambi menjadi penasaran.
Sehingga kawasan RTH dapat menjadi salah satu sarana edukasi bagi masyarakat.
“Istri raja Jambi itu yang kita gambarkan, paling tidak ada sejarah dan nama yang dimunculkan, jadi penasaran dan keingintahuan anak muda. Itu yang kita harapkan, bisa jadi edukasi,” tandasnya.
Sementara, diberitakan sebelumnya, menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi Gerindra, Abun Yani menegaskan pihaknya mendukung langkah Pemprov membangun RTH tersebut namun dengan beberapa catatan krusial.
“Pertama, kita minta pengelolaannya jangan lagi diberikan kepada pihak swasta, namun harus dikelola oleh Pemerintah melalui BUMD yang ada, ini harus kami tegaskan karena membangun RTH ini menggunakan uang rakyat sehingga harus dikelola dengan baik,” ujarnya.
Ditambahkan Abun Yani, jika bangunan ini sudah jadi nantinya, segala bentuk pengelolaannya harus jelas dan transparan. Jangan sampai, bangunan sudah jadi namun peruntukannya tidak jelas dan tidak menghasilkan apa-apa bagi rakyat.
“Kita akan terus mengawal pembangunan RTH ini, sebenarnya jika pemimpin kita jeli dan cerdas membangun RTH ini tidak perlu menggunakan dana APBD, tetapi bisa menggunakan dana dari keuntungan BUMD yang ada seperti di Jakarta itu,” tambahnya.
Politisi Gerindra ini juga menegaskan, jangan sampai pemerintah latah untuk terus memberikan pengelolaan aset-aset yang ada untuk dikelola oleh swasta, sementara BUMD hanya menjadi penonton.
“Kalau perlu bentuk lagi banyak BUMD agar dapat mengelola aset kita ini, jangan dikit-dikit diberikan kepada swasta, agar kita ini bisa mandiri dalam mengelola aset yang kita punya,” tutupnya.(ji)