PRINGSEWU – Pemerintah Kabupaten Pringsewu berkomitmen mendukung pengembangan pertanian organik berbasis teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (BBM) yang ramah lingkungan.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menjadikan Pringsewu sebagai lokasi pembuatan film dokumenter yang berfokus pada pengembangan pertanian padi organik. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara The ASEAN FAW Action Plan dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 17 September 2024.
Film dokumenter bertajuk “Pringsewu’s Farmers Journey and the Role of Gender in Producing Organic Rice Farming in Pringsewu, Lampung” ini akan menggambarkan perjalanan petani lokal, khususnya yang telah beralih dari penggunaan pupuk kimia ke teknologi BBM, serta menggali peran gender dalam pertanian organik.
Ketua Kadin Kabupaten Pringsewu, Dodi Bahar Fathory, menyebut bahwa teknologi BBM telah terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian tanpa menggunakan bahan kimia.
Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (BBM) yang diadopsi oleh petani Pringsewu, khususnya di Kelurahan Pajaresuk, memberikan dampak signifikan pada kualitas tanah dan hasil pertanian.
Salah satu petani yang telah menerapkan teknologi ini selama lebih dari 10 tahun, Busroni, berhasil menghasilkan padi organik tanpa perlu menggunakan pupuk kimia.
“Teknologi BBM mampu memperbaiki tanah secara permanen dan meningkatkan produktivitas hingga menyamai bahkan melampaui penggunaan pupuk kimia,” ujar Dodi.
Potensi Besar Pertanian Organik di Pringsewu
Dodi juga menekankan pentingnya menjadikan pertanian organik sebagai identitas Kabupaten Pringsewu. Dengan mengembangkan beragam jenis produk organik, mulai dari padi hingga sayuran dan ternak, Pringsewu berpotensi menjadi pusat industri organik di wilayah Lampung.
Ia juga menyarankan pengembangan sektor pariwisata agri organik yang bisa mendongkrak sektor perhotelan, kafe, serta pasar organik lokal seperti Organic Mart.
Selain itu, Dodi berharap pendidikan pertanian organik bisa berkembang di Pringsewu, termasuk pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Organik (STIPO) untuk mendukung regenerasi petani organik di masa depan.
Dukungan Pemerintah Daerah Pringsewu
Pj. Bupati Pringsewu, Marindo Kurniawan, menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan teknologi BBM di bidang pertanian. Ia berharap kolaborasi dengan BRIN tidak hanya berhenti pada pembuatan film dokumenter, tetapi juga diikuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperkuat kerjasama jangka panjang antara Pemkab Pringsewu dan BRIN.
Tim BRIN yang hadir dalam audiensi ini diantaranya adalah Danarsi Diptaningsari, Nandari Dyah Suretno dan Zahara bersama peneliti Teknologi BBM Khairullah dan Situ Ghalika PSa serta Project Manager ASEAN FAW Action Plan, Zahtamal.
Dengan adanya film dokumenter ini, diharapkan teknologi BBM dan pertanian organik di Pringsewu akan semakin dikenal luas dan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. (pt)