BALI – Kabupaten Pesawaran berhasil memperoleh dua penghargaan sekaligus pada acara Peer Learning Meeting (PLM) yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas RI) di Denpasar, Bali pada 6 – 8 November 2024.
Dua penghargaan tersebut yaitu Kategori Koordinasi Program Person In Charge (PIC) terbaik Tahun 2024 se-Indonesia yang diraih oleh penanggung jawab program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesawaran Des Yulian.
Adapun penghargaan lainnya yaitu pada Kategori inovasi pelibatan masyarakat level desa/kelurahan yang diraih oleh Perpustakaan Desa Banding Agung, Kecamatan Punduh Pedada.
Penanggung jawab program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang juga merupakan Staf Pengelolaan Bahan Pustaka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesawaran Des Yulian menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekitar 500 kabupaten/kota serta lebih dari 10.000 desa dari seluruh Indonesia.
Des Yulian mengatakan pada tahun ini, Perpusnas RI mengundang Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pesawaran dan lima Perpustakaan Desa dari Kabupaten Pesawaran.
Jumlah ini terbanyak dibandingkan dengan jumlah dari Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
Perpustakaan desa yang menjadi perwakilan yaitu : Desa Banding Agung Kecamatan Punduh Pedada, Desa Purworejo Kecamatan Negeri Katon, Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan, Desa Taman Sari Kecamatan Gedong Tataan, dan Desa Tambangan Kecamatan Padang Cermin.
Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan salah satu program prioritas dari Perpustakaan Nasional RI dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui penguatan literasi dan kegemaran membaca masyarakat.
Des Yulian menjelaskan penghargaan PIC merupakan penghargaan yang diberikan kepada orang yang menjadi penanggung jawab program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di setiap daerah.
Dasar penilaiannya, kata dia dilihat dari keberhasilan dari implementasi program yang dijalankan diwilayahnya, yaitu dengan mendorong agar perpustakaan bisa bertransformasi sehingga tidak hanya tempat membaca buku, tapi menjadi pusat kegiatan, pusat informasi .
“Misalnya kegiatan pelatihan keterampilan bagi masyarakat diberbagai bidang yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti pendidikan, digital, pertanian, keagamaan dan lain sebagainya,” jelas Des Yulian.
Penghargaan ini merupakan hasil penilaian per tahun yang dilakukan oleh Perpusnas RI sejak Januari lalu.
Beberapa aspek yang dinilai di dalamnya yaitu mengenai program-program inovasi serta unggulan yang dilakukan oleh perpustakaan termasuk implementasi program TPBIS oleh perpustakaan desa/Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang menjadi binaannya.
Melalui penghargaan yang diraih ini, Des Yulian berharap agar hal ini bisa menjadi pemantik bagi seluruh elemen masyarakat, terkhusus di Kabupaten Pesawaran untuk senantiasa melek terhadap literasi serta dapat lebih mengoptimalkan hadirnya perpustakaan sebagai tempat belajar dan memperoleh informasi. Hal ini menurutnya penting sebagai bentuk komitmen bersama dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkarakter.
“Saya sangat mendukung seluruh pihak dan stakeholder di Kabupaten Pesawaran untuk mendukung adanya perpustakaan/TBM sebagai salah satu pelopor peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Pesawaran, maka kita harus sama-sama mengerti bahwa kehadiran perpustakaan itu sangat penting dari aspek pembangunan SDM,” ungkapnya. (*)