HeadlineHiburanLampung Raya

Pentas “Dimana Engkau, Radin” Menyihir Penonton

BANDAR LAMPUNG – Pagelaran Teater Satu Lampung yang mengusung lakon “Di Mana Engkau, Radin” dengan sutradara Iswadi Pratama berhasil menyihir penonton yang memenuhi Gedung Teater Tertutup (GTT) Taman Budaya Lampung selama tiga hari berturut-turut. Kisah epik pahlawan Lampung ini menyajikan pagelaran yang spektakuler dan ciamik.

Pentas teater yang digelar Teater Satu Lampung dari tanggal 5–7 Desember ini terselenggara berkat bantuan dan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui program Fasilitasi Bantuan Kebudayaan tahun 2024.

Sutradara sekaligus penulis lakon Iswadi Pratama mengatakan, di Bandar Lampung, Minggu (08/12/2024), kisah epik pahlawan Lampung Raden Inten II ini dipentaskan secara kolosal melibatkan 113 pelaku seni dari Provinsi Lampung.

Lebih lanjut, Iswadi membeberkan, pertunjukan yang mengambil bentuk epik ini disajikan secara lintas dramaturgi, melibatkan seniman tari, pesilat, aktor, penutur sastra lisan Lampung, grup paduan suara, video art, dokumenter, dan instalasi. “Dengan pendekatan lintas dramaturgi ini, kami berharap citarasa pertunjukan epik akan lebih kental,” tandas Founder Teater Satu Lampung ini.

Menurut Iswadi, pertunjukan “Di Mana Engkau, Radin?” yang ditulisnya dan dipentaskan Teater Satu ini tidak bermaksud untuk merepresentasikan sejarah sepenuhnya, melainkan menyajikan refleksi terhadap sejarah Radin Inten sehingga ada nilai-nilai yang dapat dijadikan landasan sikap dan cara berpikir untuk menghadapi kenyataan hari ini.

“Memang tidak mudah untuk menyusun dan menyatukan puzel-puzel sejarah perjuangan Radin Inten II karena adanya keterbatasan data yang satu sama lain bisa berbeda. Karena itu, kami mencoba menggali nilai-nilai yang dapat direfleksikan untuk hidup kita hari ini,” tandas Iswadi membeberkan konsep garapannya.

Ditambahkannya, kisah tentang pahlawan nasional Raden Inten II ini juga menyajikan fase-fase perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme pada era 1850–1856.

“Sebagai latar belakang, kami juga menyajikan sejarah berupa keruntuhan VOC, kedatangan Hindia Belanda, runtuhnya Kesultanan Banten, dan penerapan culture stelsel di Lampung,” jelas Iswadi.

Menurut Iswadi, Radin Inten II ini merupakan sosok yang ideal bagi manusia dalam memperebutkan kemerdekaan. Pahlawan Radin Inten II merupakan sosok yang menyisihkan kepentingan pribadinya untuk orang banyak.

Radin Inten II sebagai pahlawan merupakan bentuk ideal manusia dan layak dijadikan suri teladan bagi setiap orang dalam menjalani hidupnya.

“Di mana manusia saat ini yang mentalitas hidupnya di era yang serba pragmatis dan menggunakan kalkulasi ekonomi dan politik. Yang hanya menghitung untung rugi untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya,” tandas Founder Teater Satu Lampung ini.

Sementara itu, Yoga Pramana, salah satu keturunan Radin Inten II, ketika dihubungi terpisah, mengatakan sangat mengapresiasi Teater Satu Lampung yang telah mengusung kisah kepahlawanan Radin Inten II. Pertunjukan ini sangat efektif dan bermanfaat untuk mendekatkan sosok Radin Inten II kepada masyarakat.

“Selama ini masih banyak masyarakat hanya mengenal pahlawan Lampung Raden Inten II hanya sekadar nama tanpa mengetahui kisahnya. Dengan adanya pagelaran ini diharapkan masyarakat, khususnya generasi milenial, lebih mengenal perjuangan pahlawannya,” ungkap Yoga.(ri)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.