BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mengatakan bahwa sebanyak 723 ekor sapi di kota setempat telah diberikan vaksinasi dosis kedua penyakit mulut dan kuku (PMK) sepanjang Tahun 2022 dalam upaya mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut.
“Untuk Bandarlampung vaksinasi PMK dimulai sejak bulan Juni hingga Desember 2022. Total keseluruhan yang sudah divaksinasi PMK baik dosis satu maupun dua yakni 723 ekor sapi ternak dari jumlah populasi yang ada di kota ini sekitar seribuan lebih,” kata Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian Kota Bandarlampung M. Rifki, di Bandarlampung, Jumat.
Dia mengatakan 723 ekor sapi yang telah divaksinasi PMK tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di kota ini seperti, Sukarame, Rajabasa, Kemiling, Sukabumi dan Teluk Betung Barat (TBB).
“Untuk Bandarlampung memang tidak banyak populasi sapi nya hanya sekitar seribuan lebih. Kemiling merupakan daerah terbanyak di kota ini untuk jumlah populasi sapinya sekitar 25 persen sampai 30 persen,” kata dia.
Kemudian, ia mengatakan bahwa untuk di Tahun 2023 vaksinasi PMK kepada hewan ternak tetap akan dilanjutkan dengan memberikan booster terhadap sapi-sapi yang telah mendapatkan vaksinasi kedua.
Sebab, lanjut dia, selagi selama PMK masih ada dan belum hilang salah satunya upayanya mengantisipasi penyebarannya yakni dengan melakukan vaksinasi kepada hewan-hewan ternak.
“Di tahun ini fokusnya memberikan pengulangan vaksinasi atau booster kepada sapi-sapi yang telah mendapatkan vaksinasi kedua. Namun juga kami tetap akan menyisir sapi-sapi mana yang belum divaksinasi dosis satu, kedua maupun ketiga,” kata dia.
Dia pun mengatakan bahwa pada Tahun 2022 tercatat sebanyak 104 hewan ternak terinfeksi PMK dimana 100 ekor adalah kambing dan empat ekor lainnya yakni sapi.
“Alhamdulillah semua dapat disembuhkan dengan melakukan karantina dan pengobatan lainnya. Kami juga meminta peternak di kota ini agar segera lapor bila ditemukan gejala-gejala PMK pada hewan ternaknya seperti ada luka di bagian kaki dan mulut agar segera diperiksa dan diberikan tindakan,” kata dia. (an)