BANDAR LAMPUNG – Tokoh adat di Kota Bandar Lampung menegaskan bahwa Karnaval Budaya Tari Ngigel yang digelar oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung bukanlah bentuk pelecehan terhadap tradisi adat. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh para penyimbang dan perwatin masyarakat adat dalam konferensi pers, Selasa (5/8/202), sebagai respons atas isu miring yang berkembang di tengah masyarakat.
Yakub, tokoh adat dari Anek Langkapura yang bergelar Radin Kepalo Migow, mewakili para penyimbang dan perwatin se-Kota Bandar Lampung. Ia menyampaikan bahwa acara Tari Ngigel merupakan bentuk pelestarian budaya, bukan prosesi adat yang sakral.
“Kami, masyarakat adat Kota Bandar Lampung, bersama warga Balau serta seluruh tiuh anak pekon di 20 kecamatan, menyatakan bahwa acara puncak peringatan HUT Kota Bandar Lampung berupa Karnaval Budaya Tari Ngigel telah diselenggarakan dengan berkoordinasi dan menjalin kerja sama yang baik dengan para penyimbang dan perwatin se-Kota Bandar Lampung,” ujar Yakub.
Yakub, yang juga tokoh adat Lampung Marga Abung, menjelaskan bahwa dirinya bangga dengan diadakannya Festival Tari Ngigel di alun-alun Kota Bandar Lampung.
“Kami masyarakat adat senang karena Bunda Eva peduli dengan adat Lampung dan kebudayaan,” jelasnya.
Ia menegaskan, kegiatan Tari Ngigel ini lebih dimaksudkan sebagai panggung budaya yang terbuka bagi masyarakat luas, khususnya generasi muda. Tujuannya adalah untuk mengenalkan, mencintai, dan melestarikan budaya Lampung. Yakub menekankan, dalam proses persiapannya, Pemkot Bandar Lampung tidak pernah mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal dan selalu melibatkan peran aktif tokoh-tokoh adat.
“Karnaval Budaya Tari Ngigel bukan prosesi adat, namun sebuah gelar budaya yang bertujuan melestarikan warisan Lampung di tengah masyarakat heterogen. Kegiatan ini sarana edukasi budaya, bukan sekadar pertunjukan hiburan,”sambungnya.
Lebih lanjut, Yakub menyampaikan bahwa masyarakat adat Kota Bandar Lampung mendukung penuh program-program pelestarian budaya yang dijalankan Wali Kota Bandar Lampung. Menurutnya, inisiatif seperti Karnaval Tari Ngarigel menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali tradisi dan identitas budaya yang selama ini mulai tergerus perkembangan zaman.
“Kami siap mendukung setiap langkah Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam memajukan budaya daerah, asalkan tetap menghormati nilai-nilai adat dan melibatkan masyarakat adat dalam pelaksanaannya,” tegasnya. (*)