LAMPUNG BARAT – Ribuan ikan mati mendadak di Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menyebabkan puluhan Pembudidaya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) merugi.
Matinya ikan tersebut disebabkan oleh fenomena alam gunung Seminung yang mengalami perubahan cuaca. Air di danau tersebut pun berubah menjadi hitam kecoklatan.
Soni Irawan (40) warga Pekon Kagungan mengatakan, ikan-ikan tersebut awalnya mengapung seperti mabuk lalu mati, baik yang dalam keramba apung milik petani ikan, maupun ikan liar di danau ranau.
“Pinggiran Danau Ranau Lumbok Seminung ini, dikelilingi oleh gunung, dan salah satu gunung yang aktif yakni gunung Seminung, dimungkinkan berubahnya warna air itu datangnya dari dalam gunung yang aktif tersebut, bahkan bisa jadi mengandung belerang, fenomena ini biasa disebut dengan ‘Bintelehan’,” ujarnya. Rabu (11/1/23).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lambar, Nusirwan, meminta kepada Dinas Perikanan setempat untuk segera mengambil langkah nyata dalam mengatasi fenomena alam yang terjadi di Danau Ranau, yang mengakibatkan ribuan ikan mati.
“Untuk pembudidaya ikan Nila Keramba Jaring Apung agar koordinasi sesama kelompok pembudidaya untuk mencari jalan keluar mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan ikan di Keramba,” singkat politisi partai Gerindra itu.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Pembudidayaan Ikan Umi Fitria, mendampingi Kepala Dinas Perikanan Lambar Kamaludin mengatakan, hari ini pihaknya sedang mengecek kondisi air danau, meliputi PH (tingkat keasaman air), DO ( kandungan oksigen dalam air), suhu dan kecerahan.
“Kita juga melakukan pendataan jumlah pembudidaya ikan yang terdampak, kalau ada pembudidaya yang permodalannya dari perbankan diupayakan ada keringanan waktu pengembalian,” ungkap Umi.
Selain itu, lanjut Umi, pihaknya telah berkoordinasi atau melaporkan dengan Dinas Kelautan Perikan Provinsi Lampung, tentang fenomena alam yang terjadi di Kecamatan Lumbok Seminung.
“Dengan harapan ada bantuan yang dapat meringankan pembudidaya ikan keramba jaring apung yang terdampak,” tandasnya. (rb)
