BANDAR LAMPUNG – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmen Pemerintah Daerah dalam memperkuat iklim usaha sekaligus mendongkrak pertumbuhan perekonomian di Lampung.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam Acara Ngopi Pagi Pelaku Usaha dan Pemerintah Provinsi Lampung, yang berlangsung di Mahan Agung, Bandar Lampung, Rabu (26/11/2025). Kegiatan ini sebagai forum silaturahmi, dialog, dan penyampaian arah kebijakan pembangunan daerah kepada kalangan dunia usaha.
Pertemuan ini menjadi forum komunikasi untuk memperkuat kolaborasi pemerintah dan dunia usaha, sejalan dengan arah pembangunan Provinsi Lampung 2025–2029 yang mengusung visi “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”, dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi inklusif, penguatan SDM unggul, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang berintegritas dan pembangunan berkelanjutan.
Struktur perekonomian Provinsi Lampung pada 2024 menunjukkan posisi yang kuat di tingkat regional, di mana Lampung menempati peringkat ke-4 terbesar di Sumatera dengan nilai PDRB mencapai Rp483,8 triliun.
“Perekonomian Provinsi Lampung menempati posisi ke-4 terbesar di Sumatera dengan nilai PDRB yang mencapai Rp483,8 triliun. Hal ini didorong oleh komposisi ekonomi yang didominasi pada sektor pertanian sebagai penopang utama”
Tiga sektor dominan yang menopang PDRB adalah pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan, dengan kontribusi mencapai 59,39 persen. Padi merupakan salah satu komoditas unggulan pertanian Lampung, dengan produksi mencapai 2,79 juta ton dan nilai ekonomi Rp19,5 triliun, menjadikannya salah satu penopang terbesar sektor pangan daerah serta peringkat ke-6 nasional.
Melalui forum diskusi tersebut, Pemprov Lampung menegaskan penguatan hilirisasi dan agroindustri sebagai arah strategis pembangunan daerah.
Pemprov Lampung terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan produktivitas dan membangun daerah, mulai dari peningkatan kualitas infrastruktur, penguatan layanan publik, hingga penciptaan iklim investasi yang semakin kondusif. Melalui skema KPBU, pemerintah berhasil menghadirkan proyek strategis seperti KMP Dalom 1 yang memperlancar konektivitas dan logistik antarwilayah. Ia juga memaparkan strategi perbaikan infrastruktur untuk mendukung konektivitas di berbagai sektor dengan prioritas pada jalur distribusi komoditas.
Di bidang pembangunan manusia, Pemprov Lampung menempatkan peningkatan IPM sebagai prioritas, melalui perluasan akses pendidikan, penguatan kesehatan, serta mendorong produktivitas masyarakat. Dengan berbagai langkah tersebut, Pemprov Lampung memperlihatkan arah pembangunan yang progresif, kolaboratif, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur menegaskan bahwa pembangunan Lampung membutuhkan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, media, komunitas, hingga pelaku usaha.
“Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Pelaku usaha memiliki peran besar dalam menciptakan nilai ekonomi dan lapangan kerja di Lampung,” ujarnya.
Dalam mendukung aktivitas pelaku usaha dalam mendorong perekonian di Lampung, Gubernur Mirza menjamin segala aktifitas usaha-usaha yang ada di Provinsi Lampung dan akan menjaga kepastian persaingan usaha di Provinsi Lampung berjalan dengan sehat.
“Mari bantu saya, mewujudkan Lampung yang lebih baik dan lebih maju kedepan. ini rumah kita sama-sama, menjadi kebanggaan kita semua,” ujarnya.
Pertemuan Ngopi Pagi diharapkan dapat menjadi wadah pertukaran gagasan yang konstruktif, sekaligus memperkuat kepercayaan antara pemerintah dan pelaku usaha. Dengan demikian, berbagai peluang investasi dapat dimaksimalkan dan pertumbuhan ekonomi Lampung dapat terus terjaga. (*)

















