PALEMBANG – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan (Sumsel), berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu sebanyak 115 kilogram (kg). Selain sabu, petugas juga mengamankan seorang pelaku yakni Nurhasan.
Diketahui, pria warga Jalan Supratman, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang ini, diduga menjadi bandar narkoba sekaligus distributor. Sabu itu rencananya akan dipasarkan ke sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Selatan.
Pelaku ditangkap petugas di Jalan Kolonel Dani Efendi, Talang Betutu, Kecamatan Sukarami Palembang, pada Selasa (24/1/2023), sekitar pukul 11.30 WIB.
Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Djoko Prihadi mengatakan, barang tersebut didistribusikan dari Aceh melalui Pekanbaru, kemudian Dumai, dan selanjutnya dibawa ke Palembang.
“Kita mendapatkan informasi melalui pengembangan intelijen IT bahwa akan ada distribusi sabu berasal dari Aceh. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, ternyata terjadi transaksi penyerahan sabu seberat 115 kilogram ke wilayah Palembang,” katanya, Senin (30/1/2023).
Menurutnya, tersangka menggunakan transaksi jalur darat, dengan barang bukti ditemukan di dalam bagasi belakang mobil Avanza. Saat dilakukan penangkapan, mobil tersebut dikemudikan oleh Nurhasan.
“Jadi awalnya barang dan kendaraan ini diantar oleh kurir dari Pekanbaru, langsung diserahkan kepada tersangka di Palembang dengan tidak berganti mobil, langsung diserahkan kuncinya,” jelasnya.
Dia mengatakan bahwa tersangka bukanlah kurir, tetapi sebagai pengendali dan distributor di wilayah Sumatera Selatan.
Barang ini, sambungnya, terindikasi didistribusikan ke wilayah Musi Rawas, Lubuk Linggau, dan Musi Rawas Utara (MLM). Kemudian Pali, Musi Banyuasin, OKI, dan Lampung.
“Untuk pengembangan berikut jaringannya, kita akan bekerja sama dengan stakeholder lain, dari Kepolisian, Bea Cukai, BNN Pusat, dan Mabes Polri. Sehingga dapat mengembangkan jaringan yang lebih besar lagi,” ungkapnya.
Jaringan ini, kata dia, juga melibatkan koneksi internasional. Ini bisa terlihat dari kemasannya, yang merupakan barang baru.
“Di dalamnya ada lambang hologram gambar naga dan diamond bertuliskan excellent. Artinya barang ini cukup bagus dan sudah di cek Labfor Polda Sumsel, memang cukup bagus dan benar sabu,” tegasnya.
Pihaknya menyebut, jika sabu itu berasal dari kawasan golden triangle, yakni Laos, Myanmar dan Thailand.
“Ini informasi diproduksi di Myanmar. Memang di Myanmar, Thailand, dan Laos Utara ini merupakan daerah tempat memproduksi dan daerah yang sulit dijangkau aparat keamanan negara setempat maupun tim gabungan. Sehingga leluasa memproduksi,” ujarnya. (il)