HeadlineLampung RayaPolitik

Nurhasanah Ingatkan Pentingnya Mempertahankan dan Menumbuhkan Rasa Memiliki Ideologi Pancasila

PRINGSEWU – Anggota DPRD Lampung Nurhasanah kembali menggelar kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Pekon Patoman Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Senin (30/1).

Di depan masyarakat, Nurhasanah kembali mengingatkan pentingnya mempertahankan serta menumbuhkan rasa memiliki ideologi Pancasila di tengah arus modernisasi saat ini.

Menurutnya, Pancasila merupakan pegangan, arah dan tujuan bernegara yang dicita-citakan di alam kemerdekaan.

”Mempertahankan ideologi Pancasila berarti ikut mewujudkan persatuan, dan kesatuan. Untuk apa? tentu demi kelangsungan hidup bangsa dan tanah air kita. Karena di dalamnya ada semangat dan cita-cita hidup,” jelasnya.

Menurutnya lagi, jika tidak lagi bersatu dan terpecah, terbelah, maka tidak ada lagi tujuan bernegara itu sendiri. Hilang kemerdekaan berpendapat, hilang untuk hidup yang lebih layak, dan hilang cita-cita diri, dan anak bangsa.

”Itulah pentingnya ideologi Pancasila dalam diri,” jelas Nurhasanah.

Untuk menyatukan orang dari berbagai golongan, suku, agama, ras, hingga mengatasi konflik, atau ketegangan sosial, maka dibutuhkan Pancasila.

“Karena di dalam Pancasila ada nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, politisi PDI Perjuangan ini menekankan 3 hal. Pertama, bersikap toleransi terhadap perbedaan keyakinan, dan pendapat orang lain. Kedua, menghormati kebebasan orang lain dalam beragama dan memelihara kehidupan yang rukun. Ketiga, saling memberi, dan mencintai sesama manusia tanpa mengindahkan perbedaan, baik suku hingga agama.

”Maka sangat lucu, kalau orang menyampaikan pendapat lalu disalahkan. Begitu pula melarang seseorang beribadah, meski beda keyakinan,” jelasnya.

Menurutnya, menyampaikan pendapat sesuai fakta, data dan konstruktif, merupakan bagian dari bernegara itu sendiri.

”Maka siapa pun berpendapat dilindungi UU. Beda persoalan nya, kalau menghina, mencaci-maki, jelas ada pasalnya,” terangnya.

Demikian pula dengan beribadah. Pancasila di sila pertama secara gamblang menjelaskan bahwa Negara Indonesia mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa.

”Maka silahkan beribadah, tak ada yang melarang. Itulah indahnya Pancasila,” ucapnya.

Sejalan dengan perbuatan tidak melanggar aturan hukum, kepatutan dalam norma susila, dan agama, tentu sebagai bangsa yang majemuk, layak mengedepankan sikap toleransi.

Maka, Ketua Pengda TP Sriwijaya Provinsi Lampung ini sangat prihatin, ketika viral di media sosial, ada satu kelompok masyarakat melarang ibadah pemeluk agama yang keyakinan.

Tidak hanya sebatas ibadah, mendirikan rumah ibadah pun diberikan warning atau peringatan.
”Apa itu bentuk toleransi yang diajarkan dalam ideologi Pancasila? tentu tidak. Sekali lagi, jagalah kemajemukan itu, dengan rasa cinta,” tutur Mbak Nur-sapaan akrab wanita berkerudung tersebut.

Untuk itu, Mbak Nur mengajak seluruh masyarakat untuk menanamkan Pancasila, sebagai pedoman hidup. Bukan sebaliknya menanamkan dan menebar kebencian di tengah kebebasan berpendapat.

”Pancasila mengajarkan kita untuk beragama, berketuhanan, hidup bersama rasa cinta, toleransi dan empati,” pungkas wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan itu seraya meminta sila-sila Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. (ke)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.