PRINGSEWU – Hasil pembangunan Infrastruktur DAK Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2022 Kabupaten Pringsewu diresmikan sekaligus diserahkan oleh Pj. Bupati Pringsewu Adi Erlansyah kepada Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP).
Tersebar di 7 pekon, masing-masing terdiri dari SPALDT Pekon Sidodadi, Kecamatan Pagelaran (53 Sambungan Rumah), SPALDT Pekon Totokarto, Kecamatan Adiluwih (52 Sambungan Rumah), SPALDT Pekon Gemahripah, Kecamatan Pagelaran (52 Sambungan Rumah), SPALDS Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu (70 Sambungan Rumah), SPALDS Pekon Ambarawa Barat, Kecamatan Ambarawa (70 Sambungan Rumah), TPS3R Pekon Fajaragung Barat, Kecamatan Pringsewu (298 KK), TPS3R Pekon Waringinsari Timur, Kecamatan Adiluwih (298 KK), TPS3R Pekon Ambarawa Barat, Kecamatan Ambarawa (200 KK) dan TPS3R Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu (254 KK).
Pj. Bupati Pringsewu Adi Erlansyah pada acara peresmian yang ditandai dengan pelepasan balon, pemotongan tumpeng serta pengguntingan pita sekaligus penyerahan fasilitas tersebut yang dipusatkan di TPS3R Pekon Fajaragung Barat, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Senin (27/02/23) mengatakan DAK Sanitasi merupakan kegiatan pembangunan sanitasi yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat yang bersumber dari DAK bertujuan untuk membantu mendanai pembangunan prasarana sanitasi sesuai prioritas nasional.
Beberapa upaya pengembangan sanitasi lingkungan berskala komunitas, kata Pj. Bupati Pringsewu pada acara yang dihadiri sejumlah kepala perangkat daerah terkait, camat dan kapekon serta KPP, dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis masyarakat secara utuh, sejak tahap perencanaan, pelaksanaan pembangunan sampai dengan pengelolaan sarana agar tercipta lingkungan permukiman berkelanjutan yang sehat.
“Hal ini untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan, melalui penekanan perubahan perilaku dan pola hidup masyarakat untuk dapat hidup lebih bersih dan sehat,” katanya.
Dari berbagai pengamatan dan penelitian yang dilakukan, lanjutnya, terbukti bahwa semakin besar akses penduduk kepada fasilitas sanitasi serta pemahaman tentang higienis, semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media air dan tanah.
“Saya berharap Kapekon terus mengedukasi masyarakat untuk dapat memanfaatkan TPS3R, SPALDT maupun SPALDS tersebut,” harapnya.
Sementara itu, Kadis PUPR Imam Santiko Raharjo, S.Si. mengatakan Pringsewu merupakan kabupaten pertama di Sumatera yang telah berstatus ODF yang dideklarasikan 2017.
“Salah satu tujuan DAK Sanitasi adalah untuk menekan angka stunting,” katanya.
Diungkapkan Imam, bahwa Kabupaten Pringsewu sampai dengan 2022 telah membangun sebanyak 73 unit SPALDT dan SPALDS Pringsewu dengan total mencapai 3977 sambungan rumah dengan anggaran mencapai Rp 4,2 milyar.
“Saya ucapkan selamat kepada 7 pekon penerima program DAK Sanitasi 2022. Semoga program ini senantiasa bermanfaat dan menjadi penyemangat untuk Desa Mandiri yang lain. Semoga sarana sanitasi ini akan tetap berfungsi dan berkelanjutan,” harapnya. (*)