BATAM – Warga Batam mejerit setelah beberapa hari terakhir ini air tidak mengalir ke perumahan warga.
Bahkan anggota dewan kota Batam seolah tidak punya taji lagi melihat kepengurusan air di Batam ini.
Warga Batam dibuat pusing tujuh keliling akhir pekan ini.
Penyebabnya tak lain tak bukan yakni matinya aliran air di sejumlah kawasan hunian. Satu diantaranya di kawasan Bengkong dan sekitarnya.
Keluhan warga Batam akan gangguan layanan air bersih jadi pembicaraan orang ramai di mana-mana. Banyak warga yang terkena dampak memohon kepada pemangku kepentingan untuk peduli pada masalah tersebut.
Satu diantara yang bersuara keras dan lantang adalah anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho.
Menurut Udin P Sihaloho, masalah pelayanan air bersih yang buruk sudah berkali-kali jadi bahan keluh kesah masyarakat Batam dan sampai sekarang belum kelar juga masalahnya.
“Ini bukan yang pertama, bagaimana ya harus mengatakan ini, sepertinya ini sudah jadi kebiasaan gitu lho,”katanya pada Minggu (18/6/2023).
“Okelah alasannya ada pipa bocor, tapi masalahnya ini bukan sekali dua kali, sudah sering terjadi dengan alasan yang sama,”lanjutnya.
Bagi Udin P Sihaloho, ada yang tidak beres dengan sistem pengelolaan air bersih saat ini. Ada kemungkinan proses pemasangan pipa saluran air sebelumnya tidak dilakukan dengan baik. Sebab kalau berjalan baik dan profesional, tidak mungkin masalah sama terus terjadi hingga sekarang.
“Kita bisa lihat pembangunan saluran di Kota Batam sekarang ini, dari Simpang Kabil ke arah bandara, begitu banyaknya pipa berserak,”katanya.
Lebih lanjut Udin menyoroti kembali soal peralihan pengelolaan air bersih di Batam. Menurut dia, proses peralihan tidak berjalan baik. Hal itu bisa dilihat tidak adanya koordinasi yang baik dalam proses peralihan.
“Siapapun pihak yang mengelola air bersih ini, induknya tentu bermuara ke BP Batam, kenapa BP Batam bisa seperti ini. Ini masalah air ini bukan masalah sepele, apalagi kalau masalah ini munculnya pada akhir pekan seperti ini,”katanya.
Udin mengaku trenyuh dengan kesulitan yang dihadapi masyarakat yang terdampak. Pasalnya, momen akhir pekan merupakan momen paling krusial bagi masyarakat. Mereka harus mencuci pakaian untuk persiapan menghadapi pekerjaan hari Senin, dan urusan lainnya. Tapi malah harus menghadapi kesulitan gara-gara masalah air bersih.
“Besok Senin orang pada mau kerja,”pungkasnya. (*)