PALEMBANG – Manajemen Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) bertanggung jawab atas insiden putusnya jari seorang bayi karena kelalaian perawat. Bayi sudah menjalani operasi dan sedang menjalani perawatan.
Wakil Direktur Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan SDM Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Muksin mengatakan, pihak RS Muhammadiyah bertanggungjawab penuh atas kesembuhan luka pada jari kelingking tangan kiri bayi perempuan berusia delapan bulan itu.
“Tim dokter rumah sakit sudah menyelesaikan tindakan operasi terhadap korban dan saat ini menjalani perawatan intensif di ruang VIP RS Muhammadiyah,” kata Muksin, Minggu (5/2/2023).
Dia menambahkan, perawat yang diduga menggunting jari bayi itu sudah dinonaktifkan. Perawat DN menggunting satu satu jari bayi yang nyaris putus saat menjalani perawatan.
“Keputusan penonaktifan sementara oknum perawat itu dari tugasnya di rumah sakit ini sebagai langkah tegas manajemen,” kata dia.
Dia melanjutkan, D merupakan perawat tetap dan sudah termasuk senior karena telah bertugas selama 18 tahun. Tindakan yang dilakukan perawat DN tersebut merupakan suatu kelalaian saat bertugas.
Tak hanya itu, manajemen RS Muhammadiyah juga sudah mengkonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan pada Jumat (4/2/2023), untuk nanti ditindaklanjuti Komite Medic RS tersebut.
“Kami berharap proses ini nanti bisa dibicarakan secara kekeluargaan, karena ini merupakan sesuatu yang bukan disengaja tetapi lebih kepada musibah bagi karyawan kami sehingga terjadi kecelakaan tadi,” katanya.
Ditanya apakah jari bayi tersebut bisa kembali normal, Muksin belum bisa memberikan jawaban karena butuh waktu selama tiga hari untuk melihatnya.
“Untuk perawat D sebenarnya sudah menunggu orang tua bayi untuk meminta maaf namun tidak datang. Begitu juga saat ditemui di ruangan tidak bertemu,” katanya.
Sebelumnya, Suparman (37) orang tua bayi mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) guna membuat laporan polisi, Sabtu (4/2/2023) siang. Suparman melaporkan jari anaknya terpotong saat pergantian infus.
“Jari kelingking sebelah kiri terpotong. Berawal perawat ini mau membuka infus. Saat itu saya sudah ingatkan untuk membuka perbannya saja, namun tidak mau dengar dan mengambil gunting besar sehingga terpotong jari kelingkingnya,” katanya. (in)