SIMPANG EMPAT – Bocah RA (13) yang menjadi korban serangan buaya di Sungai Batang Sikabau, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat akhirnya ditemukan pada hari ketiga pencarian. Namun kondisinya sudah meninggal saat dievakuasi petugas SAR gabungan, Sabtu (1/4/2023).
“Korban ditemukan sekitar 1,5 kilometer dari lokasi awal diterkam buaya,” ujar Koordinator Basarnas Pasaman Dhio Ulwi Finanda, Sabtu (1/4/2023).
Penemuan korban berawal dari lanjutan pencarian yang dilakukan tim gabungan pukul 07.00 WIB. Tim menyisir sungai menggunakan 1 unit LCR dan 6 unit perahu sejauh 15 kilometer ke arah hilir sungai.
Namun baru menyisir sungai sejauh 1,5 km dari TKP awal, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Operasi pencarian ini melibatkan personel TNI AL, TNI AD, Basarnas, BPBD dan polisi.
“Jenazah korban dievakuasi lalu diserahkan ke Polsek Sungai Beremas. Nantinya polisi akan menyerahkan ke pihak keluarga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Pasaman Barat Zulkarnain mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan utuh, namun ada luka di kaki dan tangan.
“Saat ini korban sudah berada di rumah duka untuk segera dimakamkan,” katanya.
Diketahui, korban diduga diterkam buaya pada Kamis (30/3/2023)pukul 16.00 WIB. Saksi Suprianto dan Supar melihat korban sedang bermain di pinggiran sungai bersama dua rekannya Habib (9) dan Wildan (12).
Kemudian pukul 17.15 WIB, kedua rekan korban melihat ada seekor buaya di permukaan sungai. Mereka memberi tahu korban agar tidak mendekati sungai, namun tidak digubris. Korban menyangka yang dilihat temannya hanya kayu.
Setelah itu korban RA melompat ke sungai dan kakinya langsung diterkam buaya.
Kedua rekannya Habib dan Wildan mencoba membantu dengan berusaha memukul buaya dan menarik korban dari mulut buaya.
Usaha mereka tak berhasil, buaya menarik tubuh korban masuk ke dalam air.
Melihat kejadian itu saksi Supriyanto dan Supar juga mencoba mengejar buaya tersebut sambil berteriak meminta pertolongan warga lainnya.
Akan tetapi korban telah menghilang dan pencarian dilakukan hingga ditemukan pada hari yang ketiga. (*)
