PESISIR BARAT – Penanganan abrasi di Sungai (Way) Laay ditargetkan selesai secepatnya.
Hal itu dikatakan Bupati Pesisir Barat (Pesibar), Agus Istiqlal, saat mengecek langsung penanganan abrasi Way Laay, Pekon Penengahan Kecamatan Karya Penggawa, Selasa, (03/01/2023).
Diketahui, Senin sore kemarin Bupati Pesibar didampingi camat Karyapenggawa dan Peratin Penengahan melakukan peninjauan. Selang beberapa jam setelah bupati perintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk menurunkan alat berat, dimalam harinya satu alat berat milik dinas terkait langsung turun.
Abrasi sekitar 100 meter lebih tersebut akan ditangani dua alat berat. Dan ditargerkan secepatnya akan selesai, tiga hingga empat hari kedepan, tergantung cuaca.
Diketahui, abrasi Sungai Way laay di Pekon Penengahan disebabkan banjir bandang dari hulu sungai yang mengakibatkan hancurnya dinding talud sepanjang 125 Meter hingga turut menghanyutkan bagian dapur beberapa unit rumah warga beberapa waktu lalu.
Bupati bersama rombongan, yang didampingi, Kabid Bina Marga Dinas DPUPR, Andrian Sani, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Saifullah, Kasat Pol PP Cahyadi Muis, Camat Karya Penggawa, anggota DPRD dari Partai NasDem, Yeti Herlina, dan tokoh masyarakat penengahan, Heri Gunawan alias Bar, serta warga setempat.
“Dua unit eksavator sekaligus kita turunkan dan untuk melakukan penanganan atas abrasi Sungai Way laay agar tidak semakin besar lagi kerugian yang ditimbulkan apalagi sampai menimbulkan korban jiwa,” ucap bupati kepada beberapa warga setempat saat melihat secara langsung kerusakan rumah warga akibat dihantam banjir.
Bahkan kata bupati, dirinya sudah meminta DPUPR segera menganggarkan untuk pembangunan bronjong atau talud penahan abrasi yang kondisinya semakin mengancam kawasan permukiman warga.
“ Untuk keselamatan warga saya minta segera dianggarkan khusus untuk penanganan kerusakan talud penahan abrasi di Pekon Penengahan,” pinta bupati yang langsung disambut ucapan terima kasih dari warga setempat.(gus)