BATAM – Sejumlah penumpang kapal di pelabuhan Batam mengaku cemas dengan dampak cuaca ekstrem.
Mereka khawatir cuaca ekstrem berdampak buruk dalam perjalanan laut mereka menggunakan kapal dari Batam.
Calon penumpang kapal dari Batam ini semakin khawatir setelah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Kota Batam memprediksi jika cuaca buruk atau ekstrem ini berlangsung hingga tanggal 2 Januari 2023.
Tak hanya penumpang feri, calon penumpang kapal RoRo juga merasakan hal yang sama.
“Pasti was was lah, kena ombak kecil saja sudah pasti panik. Apalagi ombak besar, berdoalah semoga Aman sampai tujuan,” ujar Sahat, seorang penumpang kapal RoRo Pelabuhan Telaga Punggur Batam, Kamis (29/12/2022).
Sahat bersama keluarga saat itu hendak menyeberang ke Sei Pakning, Provinsi Riau.
Ia bersama anak dan istri hendak pulang kampung merayakan tahun baru di kampung halaman.
Mereka menumpangi kapal Roro dengan menggunakan mobil Toyota Avanza.
Sahat hanya berharap perjalanannya dapat berjalan lancar.
Tak hanya Sahat, penumpang kapal RoRo lainnya juga mengaku cemas.
Apalagi saat mendengar dan membaca berita terjadi cuaca buruk imbas cuaca ekstrem.
“Pastinya berharap selamat tanpa kekurangan apa pun. Bisa bertemu keluarga, kalau sudah ajal tak ada yang tau. Berdoa saja,” imbuh penumpang lainnya.
Siang itu, ada tiga kapal Roro berlabuh di pelabuhan Punggur. Dua tujuan Tanjung Uban dan satu tujuan Pakning Provinsi Riau.
Di pelabuhan itu, angin kencang sangat dirasakan pengunjung. Kapal yang berlabuh pun terlihat goyang dihempas ombak.
Sedangkan puluhan truk dan mobil lainnya tampak berjejer menunggu antrean masuk ke dalam kapal.
SERUAN BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Kota Batam memprediksi jika cuaca buruk atau ekstrem ini berlangsung hingga tanggal 2 Januari 2023 nanti.
“Untuk satu Minggu ke depan, pembentukan awannya hanya potensi hujan ringan. Secara umum kondisi akan berawan dan cerah berawan. Tapi ada potensi hujan ringan dan peluang hujan ringan di siang dan malam hari,” ujar Forecaster on Duty BMKG Batam, Rizky F. Widowati, Kamis (29/12/2022).
Akan tetapi, lanjut Rizky, masyarakat perlu waspada terhadap tingginya gelombang air laut di Provinsi Kepri. Sebab, kenaikan tinggi gelombang cukup signifikan.
“Terutama di wilayah perairan Natuna, Anambas, Lingga, dan Bintan. Untuk di perairan Riau, Karimun, dan Batam masih tergolong aman dengan kategori 0 sampai kurang dari 1,25 meter,” tambahnya.
Sementara, untuk kecepatan angin di Kepri jelang akhir tahun pun juga meningkat signifikan. Sama seperti tinggi gelombang.
Sehingga, kondisi inipun membuat BMKG Hang Nadim Batam mewanti-wanti masyarakat yang akan melakukan perjalanan darat, laut, ataupun udara.
“Potensi gelombang tinggi dan juga untuk potensi angin kencang ini bisa sampai akhir tahun nanti. Untuk masyarakat yang akan melakukan perjalanan mohon tetap siaga dengan memantau kondisi cuaca melalui kanal BMKG,” pungkasnya.
Untuk diketahui, BMKG Kota Batam sendiri telah merilis peringatan terhadap risiko tinggi keselamatan pelayaran. Khususnya untuk kapal nelayan. (tb)