BANDAR LAMPUNG – Kreativitas anak muda Darmajaya kembali jadi sorotan. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Darmajaya Computer & Film Club (DCFC) sukses meraih Bantuan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.
Sebanyak 15 mahasiswa dari berbagai program studi turun langsung dalam program ini. Mereka terdiri dari Rafael Corby Al Buchori dan Khalil Falah Ramadhan (DKV); Dimas Ridho Pratama, Adji Bhawantu, Muhammad Akbar Chesarrio, Wira Ananta Aji Rudira, dan Muhammad Sainan (Teknik Informatika); Defanda Hafidz G, Naria Tazkia Maharani, serta Arya Sadewa (Sistem Informasi); serta Ai Siti Ropiah, Nurul Fadhillah, Widaring Ayu Alifia, Riska Triana, dan Aurel Julia Altha (Manajemen).
Lewat proposal bertajuk “Revitalisasi Kearifan Lokal Berbasis Budaya melalui Sari Budaya di Kelurahan Gunung Sari sebagai Destinasi Wisata Edukatif Kota Bandar Lampung”, tim DCFC ingin mengangkat tradisi, kuliner, dan kesenian khas Gunung Sari agar lebih dikenal luas. Mereka menggabungkan konsep budaya lokal dengan sentuhan digital kreatif khas anak muda.
Hal ini dengan dimulai sosialisasi dan FGD dengan aparatur kelurahan Gunung Sari, Enggal pada Kamis, 7 Agustus lalu. Tak hanya aparatur kelurahan, juga hadir tokoh masyarakat dan warga setempat.
Kegiatan tersebut juga ditandai dengan pemukulan cetik sebagai bagian dari pengenalan budaya Lampung. Tim PPK Ormawa UKM DCFC membuka rekrutmen untuk komunitas sari budaya bagi warga Gunung Sari.
Dr. Herlina, S.E., M.M., dosen pembimbing dari Prodi Bisnis Digital, menyebut program ini sebagai langkah nyata menghidupkan kembali potensi budaya yang lama terpendam.
“Dengan kemasan edukatif dan inovatif, tradisi serta kearifan lokal bisa tampil lebih menarik. Harapannya, wisatawan makin penasaran dan masyarakat juga merasakan dampak ekonominya,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Wakil Rektor Bidang Nonakademik, Muprihan Thaib, S.Sos., M.M., juga memberikan apresiasi tinggi. Menurutnya, capaian ini jadi bukti mahasiswa Darmajaya mampu jadi motor perubahan. “Program ini bukan cuma menjaga budaya, tapi juga memberdayakan masyarakat agar bisa berkembang secara sosial dan ekonomi. Apalagi ini capaian kedua setelah tahun lalu Darmajaya juga sukses lolos hibah serupa,” katanya.
Dengan dukungan penuh kampus dan masyarakat, program “Sari Budaya” diharapkan jadi role model bagi revitalisasi budaya di daerah lain. Prestasi ini makin mengukuhkan Darmajaya sebagai kampus kreatif yang terus mendorong mahasiswa untuk berinovasi sekaligus mengabdi bagi masyarakat.(*)
 
 

















