JAMBI – – Proyek pembangunan sistem pembuangan air limbah (swerage system) di Kota Jambi masih berlangsung hingga saat ini.
Proyek ini, sejak awal, telah menimbulkan kontroversi karena melibatkan penggalian jalan dan mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk para pedagang.
Situasi ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan warga.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sepanjang Jalan Gatot Soebroto, proyek ini belum juga selesai, bahkan beberapa lubang galian yang telah digali masih terbuka tanpa penyelesaian yang memadai.
Anggota DPRD Kota Jambi dari Fraksi PDIP, Sutiono, menyatakan dukungan terhadap pembangunan IPALD yang dikerjakan melalui pemerintah pusat.
Namun, ia menekankan perlunya profesionalitas dalam pelaksanaan proyek ini dan berharap agar proyek ini selesai secepat mungkin.
Menurut informasi yang ia terima, pekerjaan ini dijadwalkan selesai pada Desember 2023.
“Estimasi akhir 2023 ini selesai. Saya yakin ini tidak terkejar, Saya lihat kasat mata, pekerjaan masih banyak dan masih berantakan,” ujarnya.
Kata Sutiono, Kondisi ini memiliki dampak signifikan pada ekonomi warga dan pelaku usaha di sekitar area proyek.
“Kalau masih ada gangguan kasihan pedagang-pedagang itu, makanya kita minta ini cepag diselesaikan,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, telah meminta kontraktor, dalam hal ini PT Waskita Karya, untuk segera menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Fasha menekankan pentingnya menyelesaikan proyek ini sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Humas PT Waskita Karya, Annas, tidak dapat memberikan jawaban pasti terkait target penyelesaian proyek, meskipun bagian instalasi utamanya terkejar.
Perbaikan jalan dan pekerjaan lainnya akan dilakukan pada masa perawatan.
Jalan yang rusak dan kemacetan lalu lintas berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat.
Dia berharap proyek tersebut dapat selesai sebelum bulan Puasa tahun depan.
Sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan menyambut hari raya Idul Fitri tanpa adanya gangguan. (jo)