HeadlineHukum & KriminalSumatera

Diduga Buuh Diri, Pemandu Wisata di Batam Ditemukan Tewas

TANJUNGPINANG – Seorang pemandu wisata bernama H alias A (43) ditemukan tewas dalam kondisi tidak wajar di lantai IV sebuah ruko Jalan Potong Lembu Lorong Banjar, Kelurahan Kamboja, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang.

Hasil visum dari RSUP Tanjungpinang mengungkap tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban sehingga kuat dugaan sengaja mengakhiri hidupnya sendiri.

Kapolsek Tanjungpinang Barat, Iptu Andri Warman mengatakan, pihaknya telah menerima hasil visum dari pihak RSUP Tanjungpinang.

“Yang bersangkutan meninggal karena gantung diri, tidak ada tanda kekerasan,” ungkap Kapolsek Tanjungpinang Barat, Iptu Andri Warman.

Penyidik Polsek Tanjungpinang Barat terus mengumpulkan keterangan untuk menyelidiki penyebab tewasnya pria  itu.

Polisi masih memintai keterangan dari keluarga korban, seperti paman, bapak korban dan Asisten Rumah Tangga (ART).

Dari keterangan sementara yang kita terima dari pihak keluarga, korban dikenal merupakan orang yang tertutup dan jarang berkomunikasi bersama keluarganya.

“Jadi korban ini tertutup dan jarang sekali komunikasi sama keluarga, dia datang ke Tanjungpinang ini cuma antar baju lalu pergi lagi,” ungkapnya.

Andri Warman juga menambahkan, bahwa untuk mengetahui penyebab kematian korban, pihaknya juga akan membawa handphone milik korban yang ditemukan dilokasi korban gantung diri ke Polda Kepri.

“Kami akan bawa handphone koban ke Polda Kepri, karena terkunci dan hanya korban yang tahu kunci passwordnya. Untuk ungkap motifnya itu butuh waktu,” tutupnya.

Korban ditemukan tergantung di gantungan jemuran oleh Asisten Rumah Tangga (ART)-nya bernama Wulan.

“Jadi korban ini ditemukan ARTnya dalam keadaan tergantung di jemuran, di lantai empat sekitar pukul 14.30.

Setelah itu kita dapat informasi, dan langsung turun ke lokasi dan benar korban dalam keadaan tergantung dan meninggal dunia dengan mengenakan baju putih dan celana jeans,” katanya.

Saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihaknya menemukan sebuah surat yang berisikan wasiat, sejumlah uang pecahan rupiah dan dolar yang tersimpan di dalam tas kecil milik korban.

“Dalam secarik surat itu mengatakan dirinya menitipkan beberapa uang rupiah dan dolar Singapura yang dimilikinya untuk diserahkan kepada pamannya,” terangnya.

Sebelum ditemukan dalam keadaan tergantung, korban sempat pergi ke tempat ibadah yang terletak di kilometer 8 Tanjungpinang sekitar pukul 11.00 WIB untuk melakukan sembahyang.

Setelah itu, korban pulang ke rumahnya yang berada di Kelurahan Kamboja.

Setelah itu korban menyampaikan ingin mengangkat jemuran di lantai empat kepada orang yang ada di ruko itu.

“Nah berselang beberapa jam tidak muncul, ART-nya naik ke lantai empat, di sana ARTnya menemukan korban dalam keadaan tergantung dan meninggal dunia,” katanya. (*)

Related Posts