LANGKAT – Perolehan suara salahsatu Calon Legislatif (Caleg) berinisial ND dari PAN di Dapil 1 Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diduga melakukan kecurangan.
ND diduga ‘bermain’ dengan oknum penyelenggara Pemilu di Kecamatan Wampu, untuk menambah prolehan suaranya sekitar 205 suara.
Hal ini disampaikan oleh lawan politiknya dari partai yang sama bernama Muhammad Rizki Rifai. Ia merasa kesal dengan sikap ND yang diduga menghalalkan segala cara untuk memperoleh suara banyak di Pemilu 2024.
Pasalnya rekapitulasi perolehan suara di Kantor Camat Wampu, perolehan suara ND mengalami kenaikan drastis menjadi 454 suara.
Padahal pada hasil rekapitulasi C1 hasil yang dilakukan oleh KPPS, ND hanya memperoleh suara sebanyak 249. Artinya perolehan suara ND bertambah 205 suara.
“Kami menduga ada kecurangan dalam proses rekapitulasi perolehan suara di Kecamatan Wampu,” ujar Rifai saat diwawancarai wartawan, Sabtu (24/2/2024).
Lanjut Rifai, anehnya lagi perolehan suara milik Caleg berinisial MD dari PAN juga, malah berkurang.
Hasil rekapitulasi C1 hasil yang dilakukan oleh KPPS, MD memperoleh suara sebanyak 1857 suara. Ketika direkapitulasi di Kantor Camat Wampu, MD malah hanya memperoleh 1660 suara. Artinya sebanyak 197 hilang begitu saja.
Kurangnya suara MD diduga sengaja dilakukan atau digeser oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab, untuk menambah perolehan suara ND.
“Sedangkan perolehan suara saya dari rekap C1 hasil sebanyak 465 suara. Tapi tadi tim memberi informasi, rekapitulasi perolehan saya di Kecamatan Wampu menjadi 428 suara, atau berkurang sebanyak 37 suara. Kami merasa, ada indikasi kecurangan,” ujar Rifai.
Tenyata tak hanya sampai di situ. Rifai juga mengungkap dugaan kecurangan rekapitulasi perolehan suara di Kantor Camat Stabat.
“Di Kecamatan Stabat, ND juga mendapat tambahan suara sebanyak 39 suara. Perolehan suara saya juga bertambah 7 suara. Kalau selisih 5 atau 10 suara, hal itu masih dalam batas kewajaran atau human error. Ini bertambahnya 39 suara,” ujar Rifai.
Jika harus dihilangkan perolehan suara yang bertambah tersebut, Rifai dapat menerimanya dengan legowo. Karena, hasil rekapan timnya, ia sudah memperoleh 2802 suara.
Meski demikian, Rifai merasa sangat kesal dengan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, yang sudah berani bermain curang.
Ia dan timnya dan parpol lain pun akan berupaya untuk mengungkap hal tersebut.
“Pada intinya, kami gak mau suara kami ditambah dan gak mau juga suara kami dikurangi. Apa yang ada, ya real-real aaja. Kami gak mau berbuat curang. Kami mau, apa yang tertera, itu yang tercatat,” ujar Rifai.
“Rencananya, parpol lain di Dapil I akan meminta agar hasil rekapitulasi diperiksa ulang. Apakah hasil rekapitulasi perolehan suara di kecamatan, sudah sesuai dengan rekap C1 hasil dari masing-masing parpol,” sambungnya.
Sementara hasil penelusuran wartawan di lapangan, dugaan kecurangan di Kecamatan Wampu, sudah terdengar kabarnya sejak rekapitulasi C1 hasil ditingkat desa.
“Kemarin ada dengar juga dari KPPS, kalau ada yang minta mainkan suara. Tapi KPPS gak ada yang berani,” ujar narasumber yang meminta identitasnya tidak dipublikasi. (*)