PESAWARAN – Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup (PLH) Kabupaten Pesawaran berupaya membangun pemahaman dan kesadaran pejabat pemerintah di tingkat kecamatan dan desa dalam pengelolaan serta pengembangan potensi wilayah melalui sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim) yang digelar di Aula Hotel De Green, Bandar Lampung pada Rabu, (30/10/2024).
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan 160 peserta dari 11 kecamatan dan para kepala desa. Sosialisasi hari pertama digelar pada 29 Oktober 2024 dengan mengikutsertakan sebanyak lima kecamatan yaitu Kecamatan Gedong Tataan, Kedondong, Way Lima, Way Khilau, dan Negeri Katon.
Sementara pada hari kedua, enam kecamatan lainnya yang berpartisipasi yaitu Padang Cermin, Teluk Pandan, Punduh Pedada, Marga Punduh, Way Ratai, dan Tegineneng.
Dalam sosialisasi ini dijelaskan bahwa Kampung Iklim adalah program nasional yang dikelola oleh KLHK dan diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016. Program ini bertujuan untuk mengakui partisipasi masyarakat yang telah berupaya melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang dilaksanakan secara efektif dan berkelanjutan.
Dasar hukum ini menekankan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting dalam memperkuat kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim serta dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Kabupaten Pesawaran mulai aktif mendukung Program Kampung Iklim sejak tahun 2023. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap beban iklim yang semakin parah, seperti gagal panen dan bencana alam.
Hingga saat ini, dari 148 desa di Kabupaten Pesawaran, 33 desa telah terdaftar di Kementerian KLHK. Jumlah ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu tiga desa pada tahun 2023 dan 30 desa pada tahun 2024.
Dalam sambutannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Pesawaran Marzuki optimis bahwa Kabupaten Pesawaran dapat berkontribusi dalam mencapai target nasional, yaitu menjadikan 20 ribu desa sebagai Kampung Iklim.
“Saat ini, pemerintah pusat menargetkan minimal 20.000 kampung iklim di seluruh Indonesia pada tahun 2024. Harapannya, program ini dapat mendorong semua pihak untuk melaksanakan aksi nyata yang akan memperkuat ketahanan masyarakat.” ungkapnya.
Kepala Dinas PLH Pesawaran Linda Sari, turut menyampaikan rencananya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di masa mendatang dengan mendorong setiap desa memiliki inisiatif tersendiri dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
“Tujuan program ini adalah untuk penghijauan di setiap desa, sehingga semuanya teratur. Kami juga mendorong setiap desa untuk mampu mengolah sampah secara mandiri. Hal ini penting agar masyarakat memahami perubahan iklim,” ujarnya.
Adapun narasumber dari kegiatan Sosialisasi Program Kampung Iklim ini yaitu Direktur Lembaga Konservasi 21 (LK21) Edy Karizal dan Kepala Bidang Tata Lingkungan Provinsi Lampung Akhmad Tantowi. [Rafa]